Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Warga Mengaku Dianiaya Bupati Wajo

Kompas.com - 23/01/2013, 19:57 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis

WAJO, KOMPAS.com -- Diduga menganiaya warganya sendiri, Bupati Wajo, Sulawesi Selatan, Andi Burhanuddin Unru dilaporkan ke polisi setempat, Rabu (23/01/2013). Burhanuddin diduga memukul dan menculik enam pria dalam perkara yang berkaitan dengan Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan.

Informasi yang dihimpun Kompas.com, peristiwa ini bermula pada Senin subuh (21/01/2013) sekitar pukul 03.00 Wita, 6 orang warga masing-masing Syamsul Bahri, Masrisal, Khairuddin, Dakirwan, Muhammad Asis dan Asriyadi sedang berada di rumah milik Khairuddin di Kelurahan Doping, Kecamatan Penrang, Kabupaten Wajo.

Tiba-tiba mereka didatangi rombongan Bupati Wajo yang menumpangi mobil dan langsung menanyakan perihal kedatangan mereka di tempat tersebut, pasalnya sebagian dari korban merupakan warga Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara.

"Kita cuma duduk di dalam rumah dan tidak ada pemberian uang karena memang kita datang ke sini hanya mengajak keluarga dekat untuk memilih salah satu pangan gubernur, dan tidak ada sama sekali pemberian uang," ungkap Dakirwan, salah seorang korban.

Lantaran tak menemukan barang bukti berupa uang dan atribut salah satu pasangan gubernur, salah seorang warga bernama Khairuddin langsung mendapatkan bogem mentah dari Bupati.

Selanjutnya, Khairuddin dan teman-temannya diseret dengan kedua tangannya terikat masuk ke mobil rombongan bupati. Kemudian mereka dibawa ke kantor Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Golkar. Di kantor inilah bupati dan sejumlah orang yang ikut dalam rombongan menganiaya enam pria tersebut.

"Saya dipukul dua kali, pertamanya saya tidak kenal orangnya. Tapi setelah saya lihat baik-baik ternyata pak bupati yang pukul saya," beber Khairuddin saat dihubungi Kompas.com melalui telepon selulernya.

Pada pagi harinya, sejumlah keluarga korban yang menduga bahwa kerabatnya telah ditangkap polisi atau Panitia pengawas Pemilu (Panwas) mendatangi Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Wajo, namun keenam korban tidak berada di polres.

"Saya sudah datangi kantor polisi sama kantor Panwas, tapi tidak ada yang tahu dan tidak ada juga laporan yang masuk, makanya saya laporkan penculikan," kata Rahman, salah seorang kerabat Khairuddin.

Sementara itu, pihak kepolisian yang dikonfirmasi terkait peristiwa ini membenarkan adanya enam orang yang diculik oleh rombongan bupati, dan tiga diantaranya telah resmi melaporkan bupati atas dugaan penyaniayaan.

"Keenamnya diamankan rombongan bupati karena diduga berpoltik uang dalam Pilgub jemarin, dan para korbannya telah resmi melaporkan bupati dan telah menjani visum. Tapi kami masih melakukan penyelidikan apakah betul pelakunya bupati atau bukan," kilah Kepala Kepolisian Resor Wajo AKBP Masrur, Rabu (23/01/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com