Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Demo Tolak Reklamasi Teluk Kendari

Kompas.com - 21/01/2013, 16:06 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com -- Rencana Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk melakukan revitalisasi Teluk Kendari, menuai protes sejumlah mahasiswa dan aktivis Walhi Sulawesi Tenggara. Senin (21/1/2013), mereka mendatangi gedung DPRD setempat, untuk menolak rencana reklamasi Teluk Kendari yang dinilai berkedok revitalisasi.

Dalam orasinya, massa mendesak DPRD Sultra agar tidak menyetujui rencana revitalisasi Teluk Kendari. Pasalnya, kebijakan revitalisasi Teluk Kendari yang memuat rencana reklamasi seluas 259 hektar, sebuah kebijakan salah. Sebab mereka khawatir, revitalisasi itu akan merampas ruang kelola masyarakat yang selama ini memanfaatkan Teluk Kendari sebagai basis ekonomi dan sumber kehidupan.

"Jangan sampai revitalisasi Teluk Kendari hanya untuk kepentingan kelas menengah ke atas dan investor semata. Kebijakan revitalisasi yang memuat reklamasi, dapat dipastikan merusak ekosistem Teluk Kendari, menghilangkan kawasan mangrove yang berperan penting dalam mengatur siklus air, menahan terjadinya abrasi dan mencegah intrusi air laut serta tempat berkembangnya ekosistem pesisir," teriak Dimas Hasrul Asgari, koordinator aksi di teras gedung DPRD Sultra.

Menurutnya, jika reklamasi tetap dilakukan, Pemerintah Sultra sama saja mengundang terjadinya bencana ekologi yang nantinya akan merugikan masyarakat. Pasalnya, reklamasi Teluk Kendari yang akan diikuti oleh pembangunan berbagai prasarana bisnis di sepanjang Teluk, akan mengakibatkan percepatan sedimentasi. Menurutnya, pengerukan hanyalah kamuflase untuk kepentingan reklamasi dan investasi bisnis.

"Kebijakan revitalisasi sesungguhnya untuk kepentingan usaha dan merupakan bagian dari penguasaan sumber daya alam oleh pihak swasta atau privatisasi sumber daya alam. Kebijakan itu jelas mengancam eksistensi Teluk Kendari sebagai ikon kota dan milik seluruh masyarakat Kendari," bebernya.

Wakil Ketua DPRD Sultra, La Pili yang menerima para pendemo mengatakan, pihaknya hingga kini belum mengeluarkan rekomendasi persetujuan rencana revitalisasi Teluk Kendari.

"Seharusnya hari ini ada rapat mengenai rencana revitalisasi Teluk Kendari, tetapi ditunda hingga hari Rabu. Anggota dewan masih berbeda pendapat terkait hal itu, ada yang setuju dan ada juga yang masih membutuhkan penjelasan secara rinci dari Pemprov Sultra," tegasnya di hadapan para pengunjuk rasa, Senin (21/1/2013).

Pihaknya, lanjut La Pili, perlu berhati-hati menyikapi rencana revitalisasi Teluk Kendari. Sebab, ia tidak ingin kegiatan tersebut akan berdampak pada kerusakan lingkungan seperti banjir dan bencana alam lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com