Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Lempar Buah di Al Fithrah Surabaya

Kompas.com - 20/01/2013, 10:24 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Puluhan ribu umat Islam, Minggu (20/1/2013) berkumpul di Pondok Pesantren AlFithrah Surabaya, untuk memperingati Maulid Nabi SAW. Mereka adalah anggota Perkumpulan Al Khidmah dan para murid Tarekat Qadiriyyah Wannaqsyabandiyyah Al Utsmaniyyah yang datang dari berbagai daerah di Indonesiaa.

Kegiatan dimulai pukul 07.00 WIB dengan membaca Istighotsah, tahtimul Qur'an, Tahlil, pembacaan Shalawat Nabi SAW dan Mauidloh Hasanah. Dari pantauan di lapangan lalu lintas menuju lokasi di Jalan Kedinding Lor, Kecamatan Kenjeran ini terlihat padat mulai dari ujung jalan Suramadu sejak dinihari.

Sejauh mata memandang, jama'ah berpakaian putih-putih memadati area pondok peninggalan Hadratusy Syaikh Romo KH Asrori Al Ishaqy seluas 12 hektar itu. Bahkan, jama'ah yang tidak tertampung rela berdesak-desakan sampai di jalan raya dan gang-gang kecil di sekitar pondok.

"Acara ini merupakan kegiatan rutin ahad kedua dan bersamaan dengan peringatan maulid yang juga dihadiri para habib, masayikh, imam khususi. Para jama'ah yang hadir ditampung di rumah-rumah penduduk di lingkungan pondok. Mereka datang dari berbagai wilayah di Indonesia, bahkan jamaah dari malaysiaa dan singapura juga hadir," terang Hasanudin, Ketua Umum Perkumpulan Al Khidmah.

Dalam kegiatan ini, lanjut Hasan juga dibacakan kitab Al Muntakhobat. Kitab yang dikarang Syaikh Asrori menjelang wafatnya itu, berisi kaidah tasawuf sebanyak delapan juz dengan kajian yang sangat mendalam berikut literasinya dari para ulama-ulama dunia. Selain dibacakan teks aslinya dalam bahasa Arab, juga dibacakan artinya dalam bahasa Indonesia. Yang menarik, para jamaah juga datang dengan membawa buah-buahan tujuh rupa yang akan ditukarkan dengan jama'ah di sebelahnya pada penghujung acara.

Sementara juga ada buah-buahan yang dilemparkan dari arah tempat duduk para Masayikh yang diperebutkan oleh jama'ah sehingga suasana menjadi ramai riuh rendah. Tradisi melempar buah ini mewarisi kebiasaan pada saat Syaikh Asrori ketika masih hidup dari ayah beliau Syaikh Utsman Al Ishaqy. "Lempar buah ini merupakan simbol ungkapan suka cita umat menyambut kelahiran Rasulullah. Dan buah yang dibawa dan ditukarkan antar jamaah ini sebagai shodaqoh yang membawa berkah menjauhkan dari bala' dan bencana," kata Hasanuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com