Wah! 1.358 Pasutri di Kabupaten Semarang Bercerai

UNGARAN, KOMPAS.com - Lembaga Konsultasi Kesehatan Keluarga (LK3) Kabupaten Semarang mencatat lebih dari sepuluh persen pernikahan di Kabupaten Semarang pada tahun 2012 berakhir dengan perceraian.

Faktor ekonomi dan moralitas yang menempati urutan teratas faktor pemicu perceraian. Sedangkan angka perceraian tertinggi berada di tiga kecamatan yakni Sumowono, Bancak dan Bringin.

Ketua Bidang Kerjasama Antara Lembaga LK3 Kabupaten Semarang Zaenal Abidin, Rabu (16/1/2013) menjelaskan dari 12.000 pernikahan di Kantor Urusan Agama maupun Pemberkatan Nikah, ada 1.358 pasangan melakukan perceraian.

Hasil analisa dari LK3 selain faktor ekonomi juga disebabkan karena banyak keluarga yang berpisah cukup lama karena bekerja. Sehingga memunculkan sejumlah permasalahan, pertengkaran hingga akhirnya mengajukan gugatan cerai.

"Banyak keluarga yang bercerai disebabkan karena salah satu pasangan bekerja di luar kota bahkan menjadi TKW di luar negeri. Bahkan sebuah profesi di lingkungan PNS tahun ini paling tinggi karena meningkatnya penghasilan. Kalau ada 15 pegawai bercerai dari 1.358 tentu sangat tinggi," jelas Zaenal.

Menyikapi hal itu LK3, lanjut Zaenal, telah membuka sejumlah pos pelayanan konseling dan pendampingan khususnya di tiga kecamatan yang angka perceraiannya tinggi.