Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walhi Tantang Cagub Sumut Bikin Tata Ruang Ramah Lingkungan

Kompas.com - 16/01/2013, 16:09 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com -- Organisasi peduli lingkungan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatera Utara menantang para calon Gubernur Sumut (Cagubsu) untuk menciptakan program tata ruang yang ramah lingkungan sesuai Perpres No.13 tahun 2012 tentang Penataan Ruang (TR) Pulau Sumatera .

"Bagaimana menjadikan Sumut sebagai pusat pengembangan ekonomi perkebunan dan perikanan berkelanjutan yang mengedepankan aspek perlindungan lingkungan? Maraknya ekspansi perkebunan sawit yang dilakukan oleh korporasi, apa upaya yang dilakukan cagubsu untuk melindungi hutan dan lahan pertanian dari upaya alih fungsi lahan? Bagaimana mewujudkan ketahanan pangan serta upaya apa yang ditawarkan untuk menyelesaikan konflik lahan secara permanen?" tanya Direktur Eksekutif WALHI Sumut, Kusnadi, Rabu (16/1/2013).

Menurutnya, penggunaan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) sangat rakus bahan bakar yang menyebabkan inefisiensi dan high cost. Apa upaya yang dilakukan untuk mewujudkan kemandirian energi dengan menggunakan energi yang terbarukan. Hal ini mengingat begitu banyak sumber potensi energi yang ramah lingkungan dan terbarukan.

Saat ini, menurut Kusnadi, konsep green job telah banyak menyerap tenaga kerja. Contohnya negara-negara Eropa mampu menciptakan lapangan kerja yang melindungi keanekaragaman hayati dan memperbaiki hutan dan sumber daya alam. Mereka berhasil menciptakan 14,6 juta lapangan kerja langsung dan tidak langsung.

Kusnadi pun menanyakan pada calon Gubernur Sumatera Utara bagaimana mewujudkan Sumut sebagai basis pusat industri yang berdaya saing dengan mengedepankan konsepsi green job. Danau Toba, TNGL, Hutan Batang Toru,Tangkahan, Pulau-pulau kecil di Sumatera Utara bagian timur dan bagian barat tentunya menyimpan potensi ekowisata yang berkelas, jika dikelola secara profesional dengan tetap memperhatikan carrying capacity kunjungan, sehingga tujuan ekowisata dapat tercapai.

"Bagaimana mewujudkan wilayah tujuan ekowisata tersebut menjadi pusat pariwisata berdaya saing internasional," katanya.

Menurut Kusnadi, Rumah Sakit Tembakau Deli, Istana Maimon dan bagunan cagar budaya lain serta beragam etnik yang ada di Provinsi Sumatera Utara sesungguhnya merupakan media pembelajaran budaya dan sejarah yang harus tetap terjaga eksistensinya. Bagaimana melindungi dan mengemas hal tersebut menjadi bagian dari tujuan ekowisata yang berdaya saing internasional juga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com