MAKASSAR, KOMPAS
Ketua KPU Sulsel Jayadi Nas mengemukakan, potensi gangguan keamanan cukup besar mengingat jadwal debat kandidat bersamaan dengan hari terakhir kampanye. ”Kemungkinan besar tiap kandidat mengerahkan massa besar-besaran sehingga lebih baik dibatalkan,” ungkap Jayadi seusai rapat keamanan, Senin.
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat Inspektur Jenderal Mudji Waluyo pernah mengusulkan memindahkan debat kandidat ke Jakarta. Alasannya soal keamanan. Salah satunya adalah pelemparan bom molotov di ATM Mandiri Bank Mandiri di Kota Makassar, Senin dini hari. Akibatnya, tiga mesin ATM rusak. ”Motifnya lebih untuk mengganggu stabilitas keamanan,” ujar Mudji.
Namun, usulan untuk memindahkan lokasi debat ditolak. ”Di Makassar atau tak usah sama sekali,” ujar M Amran, mewakili pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi.
Calon gubernur Ilham Arief Sirajuddin yang berpasangan dengan Abdul Azis Qahhar Mudzakkar berharap KPU tak mendramatisasi keamanan. Calon gubernur petahana Syahrul Yasin Limpo juga kecewa.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Sultan Alauddin, Firdaus Muhammad, mengatakan hal senada. ”Polisi dan TNI harusnya berani menjawab tantangan,” katanya, menunjuk dana pengamanan Rp 30 miliar.
Dari Papua dilaporkan, menyikapi perbedaan data jumlah pemilih di KPU Papua dengan Badan Pusat Statistik Papua sampai 804.670 orang, Ketua KPU Papua Benny Sweny tak berkutik. Alasannya, basis data berasal dari kabupaten. Sementara Kepala BPS Papua Didik Koesbianto mengatakan, perbedaan terjadi akibat konsep penduduk beda.
Sementara itu, Ketua KPU Merauke Antonius Kaize mengatakan, pihaknya saat ini
Adapun Ketua KPU Bali Sukawati Lanang Perbawa mengakui bahwa informasi pilkada di Bali pada 15 Mei mendatang belum banyak diketahui publik. Ia berjanji akan membenahinya.