Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal Kampung Kemalingan, Warga Bakar Kaki Orang Gila

Kompas.com - 14/01/2013, 22:34 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Seorang pria yang menunjukkan tanda-tanda gangguan jiwa alias tidak waras mengalami nasib naas, Senin (14/1), pukul 24.30. Pria bernama Mulyadi, 27 tahun, ini dikira salah seorang dari komplotan maling yang kerap menyantroni rumah warga RT 81 dan 103, Kampung Telindung Baru, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Menjelang tengah malam, sekitar pukul 21.00, beredar kasak-kusuk di antara warga bahwa ada dugaan percobaan pencurian di rumah Irul di RT 103. Sang pemilik rumah kebetulan tengah meninggalkan rumah untuk waktu lama dalam kondisi sedang direnovasi. Sejak semula, warga kedua RT sudah menyatukan semangat untuk menangkap kawanan pencuri yang kerap menyantroni kampung mereka. 

“Ada tetangga yang melihat orang mencoba masuk rumah pak Irul. Warga saling kontak telepon. Kita semua siap-siap menangkap,” kata H Mutadir, warga RT 103.

Dengan saling menghubungi menggunakan handphone, warga merencanakan penyergapan. Mereka ronda dan berusaha menanyai sejumlah orang yang tidak dikenal. Selagi ronda itu, warga mendapati seorang pria tengah berada di pekarangan warga di samping jalan masuk mushala At-Taubah.

Pria tinggi kekar yang mengaku bernama Mulyadi itu tidak bisa memberi keterangan yang memuaskan warga. Mulyadi juga tidak membawa identitas apapun. Di genggaman Mulyadi justru didapati beberapa celana dalam wanita, dan salah satunya dikenakan pada kepalanya.

“Sebenarnya semula dia bisa menjawab dengan baik. Setelah itu dia mulai tidak jelas bicaranya,” kata Mutadir.

Warga yang tengah memendam amarah karena kampungnya kerap kemalingan ini, akhirnya membakar kaki Mulyadi. Pertama yang dibakar warga, celana dalam yang dibawanya. Tiba-tiba kakinya terbakar. “Kita yang melihat itu segera membantu mematikan api. Kami sampai bilang ke warga, lho, kok bisa begini sih (terbakar),” kata Mutadir.

Kepala Polisi Sektor Balikpapan Utara, Kompol Putu Rindeng, membenarkan kejadian ini. “Orang ini ternyata agak 'kurang-kurang’ (tidak waras, red). Segera kita amankan dan serahkan ke Satpol PP, karena mereka biasanya yang menangani orang  tanpa identitas,” kata Putu, Senin pagi.

Polisi  mengamankan Mulyadi dari amuk massa dan segera melarikan ke Polsek Utara. “Orangnya tidak waras. Waktu ditemukan warga saja dia sedang memakai pakaian dalam wanita,” kata Putu.

Polisi yang datang saat itu segera mengamankan Mulyadi. Ia dilarikan ke Polsek Balikpapan Utara. Setelah menginap semalam, Mulyadi diserahkan ke Kantor Satpol PP Balikpapan pada hari Senin pukul 10.00. Mulyadi kemudian diping-pong ke Dinas Tenaga Kerja dan Sosial sebelum kemudian dikirim ke RSU Kanujoso Balikpapan pada pukul 12.30 untuk mendapat perawatan.

Kerap Kemalingan

Kampung Telindung Baru RT 81 dan 103 adalah kampung yang cukup luas namun belum padat penduduk. Jumlahnya sekitar 180 KK. Kampung ini berada pada sebuah lereng bukit.

Ketua RT 103, Marwan, mengatakan, kampung mereka kerap disantroni maling nekat. Bahkan beberapa di antaranya konon berani melawan petugas yang mengejar.

“Mereka malah balas menembaki polisi dengan senapan angin. Jadi mana ada yang berani dengan mereka,” kata Marwan.

Warga dua RT pun menyatukan semangat untuk meminimalisasi aksi pencurian. Mereka meningkatkan ronda. Selain itu, mereka menggunakan cara-cara pengintaian pada orang-orang yang dicurigai.

“Bahkan ada warga yang pernah ketemu langsung dengan pencurinya. Dia membawa parang di dada. Rumah anggota tentara, warga kami, pun berani dia masuki. Beberapa Hp di situ dicurinya,” kata Marwan.

Aksi-aksi pencurian yang tidak terungkap itu membuat warga memendam amarah. Akibatnya, Mulyadi pun mengalami nasib sial ketika melintas di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com