Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unair Kembangkan Peternakan Sapi di Lereng Merapi

Kompas.com - 13/01/2013, 14:39 WIB
Harry Susilo

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Peternakan sapi terpadu hasil sumbangan Universitas Airlangga terhadap warga terdampak bencana Merapi, di desa Tanjung, Wukirsari, Cangkringan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, telah membuahkan hasil. 

Di samping memanfaatkan susu sapi dan pupuk organik, warga pun dapat menikmati biogas dari kotoran sapi.

Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unair Romziah Sidik, Minggu (13/1/2013), mengatakan, peternakan sapi terpadu tersebut memang didesain untuk menghasilkan banyak produk sehingga warga dapat mengelola peternakan secara mandiri dan meningkatkan penghasilan warga korban Merapi.

Romziah bersama Wakil Rektor I Unair Achmad Syahrani melakukan kunjungan kerja untuk mengevaluasi bantuan peternakan sapi terpadu yang berlokasi di Desa Tanjung, Sabtu (12/1/2013). 

Turut dalam rombongan Ketua LPPM Unair Dr Djoko Agus Purwanto dan pengurus Ikatan Alumni Unair.

Disebut peternakan terpadu, kata Romziah, karena terdapat saluran pembuangan kotoran yang langsung dialirkan ke sebuah penampungan khusus untuk menghasilkan biogas dan pupuk cair, terdapat sumur sebagai sumber air untuk sapi, serta budidaya rumput yang berada di sekitar lokasi peternakan.

Selain itu, Unair juga menggandeng koperasi susu Sarono Makmur yang berlokasi tak jauh dari peternakan untuk membina peternak dan menyalurkan susu perah hasil peternakan terpadu tersebut.

"Kami lega, alih teknologi yang kami perkenalkan berupa biogas telah bisa dinikmati warga," kata Romziah.

Berdasarkan data Koperasi Sarono Makmur, sapi yang disumbangkan Unair tersebut telah menghasilkan susu rata-rata 14 liter per sapi per hari. Selain menghasilkan susu dan biogas, pupuk cair yang dihasilkan telah dimanfaatkan warga desa untuk menumbuhkan sawah mereka.

Syahrani mengatakan, Unair akan terus membina peternak sapi korban Merapi dengan mendatangkan dosen dan mahasiswa Unair untuk melakukan pengabdian masyarakat, terutama memelihara keberlangsungan alih teknologi biogas dan pupuk organik.

"Mudah-mudahan ke depan sapi-sapinya bisa ditambah sehingga produksi susu, pupuk, dan biogas pun bisa semakin bertambah banyak dan mampu meningkatkan perekonomian warga terdampak letusan Merapi," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com