Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Listrik Dahlan Iskan Dibongkar Tanpa Didampingi Pembuatnya

Kompas.com - 06/01/2013, 02:57 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu yang dikhawatirkan pembuat mobil listril Dahlan Iskan yang diberi nama Tucuxi, Danet Suryatama terjadi.

Mobil listrik yang dikendarai Menteri BUMN Dahlan Iskan mengalami sebuah kecelakaan di Sarangan, dalam perjalanan dari Solo ke Magetan.

Kecelakaan ini memang mengundang tanda tanya kenapa mobil seharga Rp 1,5 miliar, mengalami masalah yang sangat mendasar seperti rem blong. Danet pun angkat bicara tentang masalah ini. Menurut dia, mobil sempat dibongkat besar-besaran tanpa sepengetahuan dia dengan alasan penyempurnaan.

"Kalau benar alasannya disempurnakan, tidak akan seperti itu. Ya jelas, kalau dibongkar semua bagiannya sangat mungkin terjadi ketidaksempurnaan dalam pemasangannya," kata Danet, Sabtu (5/1/2012) malam.

Ia menjelaskan pembongkaran besar yang tanpa prosedur memang dapat berakibat fatal. Apalagi dilakukan oleh orang yang tidak benar-benar mengetahui desain mobil tersebut. Dan masih sangat mungkin terjadi masalah lain setelah kecelakaan tersebut.

Meski tidak mengetahui sejauh mana mobil Tucuxi buatannya itu telah direkayasa, pihaknya mempunyai bukti setelah diuji coba oleh Dahlan Iskan pada 24 Desember 2012 di Jakarta, mobil listrik super itu diam-diam dibawa ke Kupu Kupu Malam Jalan Kabupaten Sleman Yogyakarta untuk dibongkar.

"Saya turut prihatin atas kecelakaan Tucuxi yang dialami pak Dahlan Iskan dan Ricky Elson, seharusnya kejadian ini tidak perlu terjadi," ujarnya.

Sejak mobil tersebut diserahterimakan kepada Dahlan Iskan memang sempat terjadi ketegangan dengan pihak pembuatnya. Danet mencurigai upaya tim Dahlan Iskan membongkar bagian mobil adalah untuk mencontek teknologi yang dibuatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com