Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Sampah Kota Bandung Harus Total

Kompas.com - 04/01/2013, 19:23 WIB
Dedi Muhtadi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendorong penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) untuk menangani masalah sampah di Kota Bandung. Penanganan sampah dengan teknologi tinggi ini memungkinkan seluruh unsur sampah diolah menjadi output yang bermanfaat.

"Kalau penanganan sampah secara total itu dilakukan, kita bakal menjadi pelopor penanganan sampah secara modern. Nantinya tidak ada lagi sampah dan sisa pengelolaannya yang tidak bermanfaat," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat menyerahkan bantuan keuangan Provinsi Jabar kepada Pemerintah Kota Bandung di Balai Kota Bandung, Jumat (4/1/2013).

Heryawan menjelaskan, penanganan sampah secara total dimaksud melalui PLTSa. PLTSa sangat berbeda dengan penanganan sampah konvesional, yakni metoda timbun-tutup. Hampir seluruh tempat pengelolaan sampah (TPA) di Indonesia masih konvensional. Nantinya, kabupaten/kota se-Jabar, kata dia, akan didorong agar memiliki pengelolaan sampah yang baik. Sementara pemprov akan menangani koneksi penanganan lintas kabupaten/kota dan penyelesaian akhir persampahan.

"Bandung itu kota bersejarah, dikenang banyak pemimpin dunia. Kita kenal Konferensi Asia-Afrika. Dengan penanganan persampahan berteknologi tinggi, Bandung sebagai kota Varis van Java yang dulu dikenal luas, akan kembali (indah) lagi," tutur Heryawan optimistis.

Menurut catatan, setiap hari jumlah sampah Kota Bandung yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti Kabupaten Bandung Barat sekitar 700 ton, sedangkan PLTSa mampu menyerap sekitar 500 ton per hari.

Pengelolaan PLTSa, manurut Heryawan, kemungkinan akan melibatkan pihak swasta. Diharap revenue yang bakal didulang dari penjualan tenaga listrik dapat menutupi dua per tiga total investasi.

Tercatat sejumlah perusahaan telah melirik PLTSa Bandung, antara lain PT Godang Tua Jaya, pelopor listrik sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi. Untuk PLTSa Bandung, investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 700 miliar.

Kelayakan PLTsa Bandung telah direkomendasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Bandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com