Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Ditilang, Pemuda Tabrak Kapolres Jeneponto

Kompas.com - 30/12/2012, 17:02 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

JENEPONTO, KOMPAS.com - Kaki kanan Kapolres Jeneponto, AKBP Sigit Waluya patah karena ditabrak sepeda motor saat memimpin operasi pemeriksaan kendaraan dalam Operasi Lilin 2012, di Jl Kelara, tepatnya di dekat patung kuda, Bontosunggu, Minggu (30/12/2012).

Setelah peristiwa naas itu, Sigit langsung dilarikan ke RS Lanto Dg Pasewang, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, untuk mendapatkan pemeriksaan.

Namun, kondisi patah tulang di sepertiga bawah betis kaki kanan dianggap cukup parah, maka Sigit dirujuk ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun Kompas.com, insiden itu berawal saat Polres Jeneponto tengah melakukan pemeriksaan surat-surat kendaraan bermotor yang melintas.

Saat pemeriksaan hampir selesai, sebuah sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi DD 2971 VN melaju kencang dan pengendaranya terlihat tidak mengenakan helm.

Polisi kemudian berusaha menghentikan laju sepeda motor tersebut dengan mengadangnya di tengah jalan. Namun, pengemudi motor yang belakangan diketahui bernama Usman (22), warga Kampung Barayya, Desa Borongtala, Kecamatan Tamalatea, berhasil lolos dari adangan polisi.

Melihat seorang pelanggar aturan lalu lintas berupaya kabut, Kapolres mencoba ikut menghentikan namun tanpa dinyana Usman langsung menabraknya.

Usman akhirnya berhasil diringkus. Setelah diperiksa, polisi menemukan pemuda itu ternyata membawa senjata tajam jenis badik.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jeneponto, AKP Amiruddin mengatakan tersangka penabrak Kapolres Jeneponto itu kini sudah ditahan.

Selain diusut kasus menabrak kapolres, polisi juga akan menjerat Usman dengan undang- undang darurat karena membawa senjata tajam.

Sementara itu, orangtua Usman, Saringai sangat menyesalkan tindakan anaknya. Menurutnya, Usman menabrak Kapolres Jeneponto lantaran takut ditilang polisi.

"Seharusnya berhenti saja kalau ditahan polisi. Jangan mencoba kabur, apalagi menabrak Kapolres. Saya pasrah saja," tutur Saringai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com