Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Jateng: Penjahat atau Teroris, Tembak Mati

Kompas.com - 28/12/2012, 09:44 WIB
Winarto Herusansono

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Polisi harus bertindak tegas dalam mengantisipasi kejahatan kekerasan, terutama pada penjahat yang membahayakan keselamatan warga dan personel polisi. Kalau perlu, tembak mati saja penjahat yang membahayakan itu.

"Sikap tegas polisi itu mestinya tidak perlu ada instruksi pimpinan. Kalau memang penjahat berbahaya, ya harus ditembak mati daripada jadi korban. Kalau itu terjadi di wilayah Jawa Tengah, saya selaku Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah siap pasang badan dan bertanggung jawab," kata Kepala Polda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Didiek S Triwidodo mengenai kesiapan Polda Jateng menghadapi kegiatan Tahun Baru 2013 di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (28/12/2012).

Irjen Didiek S Triwidodo tidak memungkiri sejumlah daerah di Jawa Tengah sangat diminati sebagai lokasi persembunyian para teroris dan penjahat kasus perampokan besar. Para teroris itu senang tinggal di Jateng karena masyarakat memang gampang menerima dan sikap toleran warga ini dimanfaatkan.

Polisi tentu saja tidak bisa toleran terhadap penjahat ataupun terorisme. Di sisi lain, rasio perbandingan jumlah polisi dengan jumlah penduduk pun juga tidak seimbang. Idealnya perbandingan 1:400. Namun, karena jumlah personel polisi kurang untuk wilayah Jateng yang berpenduduk 39 juta orang ini, rasionya 1:1.136 orang.

 

Untuk itu, pihaknya tidak mau anggota polisi ada yang mati konyol. Mereka sudah terlatih dan tanpa instruksi pimpinan, seorang anggota polisi harus cepat dan tanggap. "Kalau dihadapkan pilihan atas penjahat kejam, mau dilumpuhkan atau ditembak mati, saya selaku Kapolda menegaskan tembak mati saja. Penjahat yang hanya dilumpuhkan masih bisa menembak anggota polisi," ungkap Irjen Didiek S Triwidodo.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com