Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat Wanita Dikerubuti Belatung di Kebun Cokelat

Kompas.com - 22/12/2012, 01:19 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis

BONE, KOMPAS.com - Warga Dusun Lompu, Desa Lompu, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat seorang wanita tanpa identitas yang telah dikerebuti belatung di sebuah kebun coklat milik salah seorang warga sekitar pukul 07.00 WITA, Jumat (21/12/2012).

Penemuan mayat ini bermula saat salah seorang warga bernama Sakka (50) yang hendak menggarap kebunnya, mendengar suara kerumunan lalat dan mencium bau busuk menyengat saat melintas di kebun milik Hamzah (45). Karena penasaran, Sakka kemudian mendatangi sumber suara lalat itu yang ternyata dari sesosok mayat yang sudah dikerubuti belatung.

"Saya kira sapi mati, tapi pas saya lihat ternyata orang mati, banyak sekali belatungnya," kata Sakka.

Saat ditemukan kondisi jasad wanita itu dalam keadaan terlentang dengan mengenakan celana panjang jeans berwarna biru serta mengenakan baju kaos bergaris putih serta jaket jeans warna biru. Di tubuh mayat itu ditemukan bekas penganiayaan di bagian kepala.

Atas peristiwa ini, Sakka kemudian memanggil Kepala Dusun (Kadus), selanjutnya melapor ke polisi. Saat identifikasi, polisi mengamankan sepasang sandal merk Era yang diduga milik korban. Petugas juga mengamankan potongan kayu berdiameter 20 cm dengan panjang 50 cm yang tergeletak 10 meter dari mayat tersebut.

Setelah identifikasi, polisi kemudian mengevakuasi mayat tersebut ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru untuk disemayamkan. "Usianya sekitar 25 tahun dan belum diketahui identitasnya. Jadi sampai sekarang kami masih melakukan penyelidikan. Tolong bagi seluruh masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya agar segera melapor ke kantor polisi terdekat," tegas AKP Amran, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com