Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Lima Tahun Mereka Tidur di Atas Makam

Kompas.com - 20/12/2012, 11:13 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com — Sejumlah warga sudah beberapa tahun ini harus rela tinggal di atas lahan pekuburan. Bahkan, beberapa di antaranya tidur di atas kubur di lokasi Pekuburan Karombasan Selatan, Manado.

"Kami sudah sekitar lima tahun tinggal di sini karena rumah kami digusur sewaktu Citraland dibangun," ujar Polikarpus Pangasaten, salah satu warga, ketika ditemui sejumlah wartawan, Rabu (19/12/2012) kemarin.

Dulunya, para warga ini mengklaim sebagai pemilik lahan eks HGB yang kini berdiri perumahan elite Citraland Manado dari kelompok pengembang Citraland International. Ratusan warga harus tergusur dari lahan yang sudah ditempati puluhan tahun.

Perkara gugatan warga pun sudah pernah dimenangkan oleh Mahkamah Agung, begitu juga di tingkat Peninjauan Kembali (PK). Keprihatinan atas kondisi warga ditunjukkan oleh anggota Komisi III DPR RI, Nudirman Munir, yang meninjau langsung kondisi warga yang tinggal di atas pekuburan tersebut.

"Di mana hati nurani kita ketika melihat mereka harus tinggal di atas makam. Kenapa tidak sekalian dimakamkan saja?" ujar Munir dengan geram.

Munir berjanji akan membawa masalah ini di Komisi III dan berjanji untuk menemui Ketua MA dan Kapolri. Menurut Munir, hukum harus berpihak pada kepentingan rakyat banyak. Kasus ini merupakan kesalahan di masa lalu.

Kala itu, gugatan warga masih di pengadilan negeri, tetapi eksekusi menggusur warga sudah dilakukan. "Apakah karena di situ merupakan kelompok masyarakat elite?" tanya Munir.

Dirinya juga mempertanyakan mengapa pengadilan negeri tidak melakukan eksekusi, padahal sudah ada putusan MA yang memenangkan warga. Beberapa waktu lalu, ketika warga melakukan demo di kawasan Perumahan Citraland Manado, pihak pengembang Citraland International berpendapat bahwa mereka bukanlah pihak yang beperkara. Mereka harus berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan. Citraland hanyalah pembeli lahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com