Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Properti Meningkat, Rumah Bersubsidi "Memble"....

Kompas.com - 19/12/2012, 10:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun depan bisnis properti diperkirakan masih akan cerah. Hal itu ditopang oleh tingkat suku bunga kredit pemilikan rumah yang relatif stabil, perekonomian nasional yang baik, dan kebutuhan perumahan tetap tinggi.

Hal itu terungkap dalam diskusi Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) dengan Forum Wartawan Perumahan Rakyat di Jakarta, Selasa (18/12/2012). Direktur Eksekutif PSPI Panangian Simanungkalit mengemukakan, industri properti tahun depan akan terus tumbuh pada tingkat yang tinggi, yakni 13 % - 15 %.

Pertumbuhan itu mencapai dua kali lipat dari pertumbuhan nasional sebesar 6,5 persen. Penjualan dari semua subsektor industri properti, seperti rumah tinggal, apartemen milik (strata title), perkantoran, dan pusat pedagangan akan meningkat 8-12 persen pada 2013, baik dari sisi harga maupun tingkat sewa.

"Kenaikan properti juga didorong oleh investasi asing yang terus masuk ke Indonesia," ujarnya.

Panangian menambahkan, kapitalisasi properti pada 2013 diperkirakan mencapai Rp 235 juta. Ada tiga subsektor industri properti yang memiliki kinerja bagus, baik dari sisi permintaan maupun penjualan.

Adapun pasar terbesar untuk sektor perumahan pada 2013 adalah rumah tinggal dengan harga kurang dari Rp 500 juta per unit, karena segmen pasar ini mencapai 60 % dari total pasar perumahan. Segmen pasar apartemen milik kurang dari Rp 600 juta per unit juga akan tumbuh kuat dan menguasai hampir 70 % dari seluruh pasar apartemen.

Selain itu, kantor milik di kawasan pusat bisnis (CBD) dan di luar kawasan CBD juga akan tampil sebagai subpasar properti komersial dengan permintaan yang tinggi pada 2013. Hal ini ditopang investasi asing ke Indonesia.

Meski demikian, ujar Panangian, kinerja buruk justru terjadi pada perumahan bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah. (LKT)

Baca juga: 

3 Hari Lagi, di Bunker-bunker Mewah Menjelang "Kiamat"....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com