BPOM Razia Jajanan Sekolah dengan Lab Keliling

BONE, KOMPAS.com - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Sulawesi Selatan melakukan razia makanan jajanan di sejumlah sekolah di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi lagi kasus keracunan makanan jajanan, Selasa (18/12/2012). Dalam razia ini, setiap makanan yang terjaring langsung diperiksa melalui laboratorium forensik yang disediakan oleh pihak BPOM yang dikemas dalam laboratorium keliling.

"Razia ini kami lakukan di sekolah-sekolah, baik taman kanak-kanak (TK), SD hingga SMP terutama di sekolah yang tidak memiliki pagar rapat sehingga pedagang dapat berjualan di kompleks sekolahan," kata Kepala Seksi Layanan Informasi Konsumen BPOM, Anwar Patahuddin , Selasa(18/12/2012) siang.

Menurutnya, sasaran operasi itu adalah penjual makanan jajanan produksi sendiri serta makanan kemasan yang banyak dijual di lingkungan sekolah. "Jenis makanan yang kami razia sebagian adalah makanan olahan sendiri seperti cilok, siomay, makanan yang menggunakan pewarna, goreng-gorengan dan makanan lain, serta minuman terutama yang mengandung es dan zat pewarna," katanya.

Ia mengatakan, sebagian besar makanan jajanan yang dirazia, mengandung bahan kimia untuk pewarna seperti rodamin B dan metanil yelow serta bahan berbahaya lain yang tidak direkomendasi untuk bahan pembuatan makanan.

Sementara salah seorang pedagang yang terjaring razia mengaku bahwa jajanannya bebas dari sejumlah bahan pengawet dan menjamin kebersihannya "Kalau saya tidak pakai bahan pengawet, dan soal kebersihan, saya jamin. Lagian saya dagang begini sudah empat belas tahun," kilah Anwar.