Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemboman Ikan Terus Mengancam Perairan TN Komodo

Kompas.com - 18/12/2012, 11:05 WIB
Frans Sarong

Penulis

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Aktivitas penangkapan ikan menggunakan bahan peledak atau zat beracun sianida oleh sekelompok nelayan tak bertanggung jawab masih terus menghantui perairan Taman Nasional (TN) Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.  Padahal TN yang juga merupakan habitat binatang purba komodo, telah diakui sebagai salah satu keajaiban alam dunia, hingga seharusnya dijaga kelestariannya.          

Kepala Balai TN Komodo, Sustyo Iriyono di Labuan Bajo (kota Kabupaten Manggarai Barat) mengakui, penangkapan ikan secara illegal di perairan kawasan itu bekalangan sudah surut, namun tetap saja terjadi terutama di bagian tepi baratnya.          

"Kasus terakhir terjadi akhir pekan lalu. Tim patroli gabungan kami berhasil memergoki dan menangkap sekelompok nelayan ketika mereka sedang menangkap ikan dalam kawasan menggunakan bahan peledak atau bom," jelas Sustyo melalui telepon genggamnya dari Kupang, Selasa (18/12/2012) pagi.          

Tim patroli yang melibatkan aparat dari Polisi Hutan (Polhut) TN Komodo bersama aparat dari Sabhara Polres Manggarai Barat, ketika patroli Sabtu (15/12/2012) petang  memergoki lima nelayan asal Bima, Nusa Tenggara Barat,  sedang membom ikan di perairan dalam kawasan. Posisinya di sekitar Loh Sera, tepi barat perairan TN Komodo.          

Setelah kejar-kejaran selama lebih setengah jam, tim gabungan berhasil menangkap lima nelayan tersangka pelakunya. Sejumlah barang bukti yang juga diamankan berupa satu unit kapal motor, satu unit kompresor, tiga detonator, empat botol bom rakitan siap ledak, perlengkapan selam, dan 200 kg ikan hasil tangkapan.            

"Kelima tersangka itu saat ini sedang ditahan di Polres Manggarai Barat di Labuan Bajo," jelas Sustyo. Para tersangka tersebut masing masing Irwansyah, Adiman, Jisman, Reno dan Zaini.            

Kawasan laut TN Komodo memiliki keragaman tinggi. Di antaranya gunung laut, teluk semi tertutup serta kaya dengan berbagai jenis terumbu karang. Didukung status kawasan sebagai TN, perairannya menjadi habitat subur berbagai jenis satwa lautnya.          

Sejumlah studi mencatat di perairan TN Komodo bermukim lebih dari 1.000 spesies ikan, terutama jenis ikan air dalam seperti kerapu, napoleon dan lainnya, yang dikenal sangat mahal di pasaran. Potensi itu yang selalu menggoda para nelayan memburu ikan dalam kawasan tersebut.          

Sustyo menambahkan, penangkapan ikan secara illegal belakangan lebih sering terjadi di kawasan pinggiran sebelah baratnya, diduga karena nelayan pelakunya dari Bima (NTB). "Mereka biasanya selalu memantau. Jika tim patroli kita lengah, kelompok nelayan itu langsung beraksi," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com