Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntut Lahan, Petani Jambi Berjalan Kaki ke Jakarta

Kompas.com - 12/12/2012, 20:25 WIB
Irma Tambunan

Penulis

JAMBI, KOMPAS.com -- Demi menuntut lahan kelolaan, petani dan sejumlah organisasi masyarakat di Jambi, Selasa (12/12/2012) memulai aksi berjalan kaki sejauh 1.000 kilometer, dari Jambi menuju Istana Negara di Jakarta.

Massa yang berjumlah sekitar 40 orang ini berkumpul di halaman kantor Dinas Kehutanan Provinsi Jambi sejak pukul 12.30 WIB. Sebelum memulai perjalanan, sejumlah aktivis berorasi menyuarakan tuntutan akan lahan kelolaan.

"Kami perkirakan massa tiba di Jakarta pada 15 Desember untuk menyuarakan tuntutan akan lahan," ujar Zulham, koordinator lapangan aksi tersebut.

Setelah berkumpul sekitar 30 menit, massa memulai berjalan kaki. Menurut Zulham, rombongan akan bertambah menjadi sekitar 150 orang di wilayah Tempino, Kabupaten Muaro Jambi.

Mereka menuntut dikeluarkannya status alias enclave hutan negara menjadi milik masyarakat pada areal yang telah dibuka seluas total 8.000 hektar. Areal tersebut berlokasi di Kabupaten Batanghari dan Sarolangun.

Areal yang dituntut tersebut merupakan perkebunan sawit sejumlah perusahaan dan hutan restorasi yang dikelola PT Restorasi Ekosistem Indonesia (Reki).

Kepala Humas PT Reki, Surya Kusuma membenarkan masyarakat di Kunangan Jaya II menuntut enclave lahan. Saat ini, kata dia, pembukaan lahan hutan menjadi kebun sawit sudah meluas 2.390 hektar sejak dua tahun terakhir.

Menurut Surya, pembukaan hutan tidak memungkinkan untuk perkebunan sawit, sebagaimana yang dilakukan masyarakat selama ini. Pihaknya berupaya mengajak warga untuk mengelola hutan bersama. Caranya dengan memanfaatkan hasil hutan nonkayu dan menanami hutan dengan tanaman keras. Akan tetapi, sebagian besar warga menolak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com