Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Bali Buru Penyelundup 33 Penyu Langka

Kompas.com - 10/12/2012, 15:08 WIB
Kontributor Denpasar, Muhammad Hasanudin

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Polda Bali sampai saat ini masih belum mengetahui asal usul 33 penyu hijau yang akan diselundupkan ke Bali melalui perairan Tanjung Benoa, Minggu (09/12/2012) malam. Polisi menduga, rencana penyergapan polisi ini bocor sehingga pemilik penyu tersebut kabur ketika mengetahui polisi akan datang.

"Kita mendapat informasi bahwa ada penyu di dalam perahu, petugas kita menunggu hingga pukul 23.30 Wita, tapi kapal ini sudah ditinggalkan pemiliknya," ujar Kabid Humas Polda Bali Kombes Hariadi saat memberi keterangan pers di kantor Polair, Pelabuhan Benoa, Senin (10/12/2012).

Perahu yang membawa penyu ini awalnya menunggu pasang supaya bisa merapat ke pantai, dan biasanya setelah pukul 00.00 wita dini hari air mulai pasang. Namun karena diduga sudah mengetahui rencana kedatangan polisi, kapal ini akhirnya ditinggalkan di tengah laut. "Ini pekerjaan rumah kita untuk segera menemukan pelakunya," jelas Hariadi.

Saat ini puluhan penyu hijau tersebut dititipkan di penangkaran yang berada di Pulau Serangan, Denpasar. Setelah pemulihan fisik dan psikologis penyu, Polda Bali bekerja sama dengan BKSDA akan segera melepas mereka ke laut lepas.

Seperti diberitakan, jajaran Direktorat Polair Polda Bali, Minggu malam menemukan sebuah perahu yang berisi 33 penyu selundupan di perairan Tanjung Benoa, Nusa Dua, Badung. Dugaan sementara penyu ini berasal dari Banyuwangi Jawa Timur dan akan disalurkan ke restoran yang menyediakan menu penyu secara ilegal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com