Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puting-beliung Sleman Merusak 839 Rumah

Kompas.com - 08/12/2012, 20:14 WIB
Aloysius Budi Kurniawan

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pasca bencana puting-beliung di Desa Purwomartani dan Desa Selo, Kecamatan Kalasan, Bupati Sleman Sri Purnomo menetapkan status tanggap darurat mulai pada 7-11 Desember. Berdasarkan pendataan hingga Sabtu (8/12/2012) sore, total rumah yang rusak akibat terjangan puting beliung mencapai 839 rumah, sementara korban luka mencapai 17 orang.

Camat Kalasan, Samsul Bakri, mengatakan, kerusakan rumah meliputi 823 rumah di Desa Purwomartani dan 16 rumah di satu di Desa Selo.

"Hari ini sudah ada pengiriman 7000 genting, 200 terpal, serta ratusan seng dan asbes dari Dinas Sosial Sleman, organisasi masyarakat, serta masyarakat umum. Bantuan ini penting untuk tempat berteduh sementara warga yang atapnya rusak," ujarnya.

Selain merusak ratusan rumah, puting-beliung juga menghancurkan 46 fasilitas umum seperti masjid, gardu ronda, balai desa, dan sebagainya.

Rencananya, pada Minggu (9/12/2012) pagi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, juga akan meninjau lokasi bencana.

Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah DI Yogyakarta, Hadianto, menambahkan, untuk sementara warga yang tempat tinggalnya rusak parah diungsikan ke balai RW serta pos tanggap darurat.

"Kami masih terus berkoordinasi dengan dinas sosial, untuk mencukupi kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi di Purwomartani dan sekitarnya," katanya.

Sampai dengan hari kedua bencana, belum ada kejelasan dari Pemkab Sleman apakah warga yang rumahnya rusak parah  akan mendapat bantuan atau tidak. Terjangan angin puting beliung pada Jumat (7/12/2012) sore, merupakan bencana angin puting-beliung terparah yang pernah terjadi di Sleman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com