Perajin Tahu-tempe Berharap Pertamina Sediakan Solar Subsidi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com — Perajin tahu dan tempe di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, berharap Pertamina mengabulkan permintaan perajin untuk menyediakan solar subsidi.

Kami sudah meminta secara tertulis ke Pertamina Balikpapan agar bisa menyediakan pasokan solar subsidi bagi perajin. Sepertinya ada lampu hijau karena kami meminta atas nama koperasi, dan urusan tentang kedelai ini, kan, untuk kepentingan rakyat banyak, kata Jazuli, Ketua Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Primkopti) Balikpapan, Kamis (6/12/2012).

Saat ini, terdapat 118 unit usaha pembuatan tahu-tempe di Kota Balikpapan, dan 60 unit di antaranya berada di Kawasan Industri Kecil Somber. Mereka membutuhkan sekitar 2.000 liter solar tiap hari. Solar diperlukan sebagai bahan bakar mesin giling kedelai.

Karena pembelian solar subsidi ke stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) tidak boleh membawa jeriken, perajin kerepotan. Mereka terpaksa membeli secara eceran, yang harganya Rp 5.500-Rp6.000 per liter. Solar yang didapat semakin tidak menentu jika stok di SPBU cepat habis.

Bahrun, Ketua Badan Pengelola Kawasan Industri Kecil Somber, mengutarakan, Pertamina bisa saja tidak mengabulkan permintaan perajin jika tidak ada langkah persiapan. Perajin pun harus berbenah. Salah satunya adalah menyiapkan tangki timbun ukuran besar yang nanti dipakai untuk menampung solar subsidi, dan memikirkan pengamanan dan manajemennya, katanya. (PRA)