Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Kerja di Tengah "Benang Kusut" Perumahan Nasional

Kompas.com - 05/12/2012, 19:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) 2012 tahun ini mengambil tema "Industri Realestat Menjadi Lokomotif Pertumbuhan Ekonomi Nasional".

Dalam rakernas ini REI akan membahas tiga masalah utama dalam Industri properti di Indonesia, yaitu kewajiban pelaporan transaksi penjualan di atas Rp 500 juta kepada PPATK, beban pajak berganda dan persoalan pembebasan lahan. Ketiga masalah tersebut akan menjadi pembahasan utama Rakernas yang digelar Rabu (5/12/2012) hingga Kamis (6/12/2012) di Hotel Pullman Central Park, Jakarta Barat.

Rakernas itu sendiri dibuka langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, serta Ketua Dewan Pengurus Pusat REI Setyo Maharso. Dalam sambutannya Setyo mengatakan, dalam rakernas ini REI telah menyiapkan cetak biru perumahan nasional untuk mengatasi masalah backlog atau kekurangan perumahan.

Tema rakernas 'Rumah untuk Semua' ini sendiri memiliki arti agar setiap masyarakat Indonesia dapat memiliki rumah yang layak dan terjangkau sesuai dengan UUD 1945.

"Kami punya tanggung jawab moral agar setiap keluarga Indonesia memiliki rumah yang layak. Karena itu, sejak tiga bulan lalu, kami telah menyiapkan blueprint konsep dan arah pembangunan real estat Indonesia," ujar Setyo.

Mengenai tiga masalah utama tadi Setyo mengatakan, hal tersebut sangat penting dibicarakan dan dicari solusinya karena dapat menghambat kegiatan usaha di bidang properti yang belum mendapatkan penyelesaian.

Pembahasan akan dilakukan bersama-sama dengan pengembang dari 33 provinsi dan pemerintah. "Ini kan masalah klasik, seperti benang kusut yang tidak pernah selesai sampai sekarang," kata Setyo.

Sementara itu, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz mengatakan, untuk beberapa tahun ke depan perlu disiasati dengan cermat upaya penanggulangan kekurangan dan pemenuhan kebutuhan rumah untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. Menpera berharap, upaya ini dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien dengan memanfaatkan berbagai peluang dan terobosan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com