Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan Biogas Masih Bergantung Pemerintah

Kompas.com - 01/12/2012, 12:51 WIB
Alb. Hendriyo Widi Ismanto

Penulis

KUDUS, KOMPAS.com —  Pengembangan biogas berbasis kotoran sapi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, masih bergantung pada pemerintah. Masyarakat, terutama pemilik sapi, enggan mengembangkan secara mandiri karena terkendala modal.

Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Kudus Budi Santoso, Sabtu (1/12/2012), mengatakan, Kudus mengembangkan biogas sejak 2007. Saat ini ada 10 unit instalasi biogas skala kecil dan 9 unit instalasi biogas skala besar di 10 desa.

Instalasi kecil berupa sumur penampung kotoran sapi, kantong penampung gas dari plastik yang disalurkan menggunakan selang ke dapur warga. Instalasi senilai Rp 2 juta-Rp 3 juta itu hanya mampu menyuplai gas ke satu rumah warga.

"Adapun instalasi besar berupa sumur penampung kotoran sapi dan sumur gas dari kotoran sapi yang disalurkan menggunakan pipa ke dapur warga. Instalasi senilai Rp 20 juta-Rp 40 juta itu mampu menyuplai gas ke 3-5 rumah," kata Budi.

Menurut Budi, semua dana pembuatan instalasi biogas itu berasal dari pemerintah. Tujuannya membuat percontohan biogas agar masyarakat lain mengikuti.

Namun, minat mereka kurang karena terkendala modal. Padahal, mereka dapat membuat instalasi biogas kecil dengan dana Rp 2 juta-Rp 3 juta dan dua sapi.

"Melalui biogas, warga terutama pemilik sapi bisa menghemat pemakaian elpiji tiga kilogram," kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com