Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Fani Hanya Ingin Bupati Garut Minta Maaf

Kompas.com - 29/11/2012, 17:40 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

GARUT, KOMPAS.com - Keluarga besar Fani Oktora mengaku sangat kecewa atas perlakuan Bupati Garut Aceng Fikri yang menceraikan Fani hanya empat hari setelah pernikahan itu.

Menurut Ujang Sunaryo, kerabat Fani yang dipercaya untuk memberi keterangan kepada media, Aceng Fikri menikahi Fani pada 16 Juli 2012 di rumah pribadinya. Pernikahan itu disaksikan kedua orangtua Fani. Setelah pernikahan, Fani langsung diboyong ke rumah pribadi Bupati.

Namun empat hari kemudian, Fani diceraikan dengan alasan sudah tidak perawan. Aceng langsung menjatuhkan talak tiga melalui pesan singkat (SMS).

"Fani diceraikan bupati dengan alasan yang tidak masuk akal, misalnya, tidak perawan. Kami keluarga, khususnya Fani, dengan kejadian dan pemberitaan yang telah menyebar luas ini, hanya ingin Bupati Aceng minta maaf kepada kedua orangtua korban dan keluarga besarnya. Itu saja kok," kata Ujang, saat ditemui di rumah Fani di Kampung Cukang Galeuh, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Kamis (29/11/2012).

Diberitakan sebelumnya, Fani mengaku bersedia dinikahi Bupati Garut Aceng Fikri karena ingin bisa melanjutkan kuliah di jurusan kebidanan, karena kedua orangtuanya tidak mampu membiayai pendidikannya.

Fani diperkenalkan pada Aceng Fikri oleh pamannya yang seorang pemimpin pondok pesantren di Garut. Pamannya itu mendapat informasi dari pengasuh ponpes lainnya bahwa Bupati Garut mencari seorang perempuan untuk diperistri.

Menurut seorang kerabat Fani, Ujang Sunaryo, pertemuan pertama itu dilakukan di sebuah rumah makan di Limbangan, Garut. Pada pertemuan pertama itu, Fani ditemani kedua orangtua dan beberapa keluarganya.

"Bupati saat itu langsung sreg dengan Fani dan ingin segera menikahinya," kata Ujang, yang dipercaya keluarga Fani untuk memberikan keterangan kepada media.

"Saat itu, keluarga tak percaya kalau bupati telah cerai dengan istri pertamanya. Tapi bupati saat itu sampai bersumpah telah duda. Akhirnya disepakati bertemu lagi yang kedua kalinya untuk menentukan tanggal pernikahannya," tutur Ujang.

Pertemuan kedua dilaksanakan di rumah makan yang sama, lanjut Ujang. Saat itu Bupati Aceng telah menyepakati pelaksanaan perkawinan di rumah pribadinya tanggal 16 Juli 2012.

Pernikahan pun digelar dengan disaksikan kedua orangtua korban, petugas pencatatan nikah KUA setempat dan salah seorang ulama besar di Garut.

Baca juga:

- Fani Mau Dinikahi Bupati Garut karena Ingin Kuliah

- Soal Nikah Siri, Bupati Garut Yakin Tak Bersalah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com