Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Ini Menderita Leukimia Sejak Balita

Kompas.com - 28/11/2012, 21:30 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Sungguh kasihan Eno Ilman Yanuarta (8), warga Dukuh Legosari, Desa Pidodo Kulon, RT.2/IV, Kecamatan Patebon Kendal. Bocah kelas 3 sekolah Alam Auliya, Kendal tersebut menderita leukimia. Penyakit kelainan pada darahnya itu sudah dideritanya sejak balita.

Eno merupakan anak pasangan Joko Susanto (47) dan Siti Mubarokah (31). Menurut Siti, anak pertama dari dua bersaudara itu mulai diketahui menderita leukemia sejak berusia 5 tahun. "Awalnya seperti sakit meriang biasa. Setelah diperiksakan ternyata leukemia," kata Siti.

Sejak saat itu, Eno harus menjalani perawatan yang tidak murah. Bahkan, selama dua tahun berobat, Joko dan Siti sudah mengeluarkan biaya pengobatan untuk sang anak kurang lebih hingga Rp 200 juta. Pasalnya pengobatan harus rutin dilakukan setiap minggu. Uang untuk pengobatan juga didapatnya dari meminjam kepada para tetangga dan sanak saudara.

"Biaya setiap minggu sekitar Rp 1juta. Belum lagi kalau opname 2 minggu. Biayanya bisa sampai sekitar Rp 15 juta lebih," lanjutnya.

Siti menceritakan, saat kumat seluruh tubuh Eno menjadi demam tinggi. Selain itu, jika dipegang akan merasakan sakit. Ia pun bingung. Sebab dirinya hanya seorang ibu rumah tangga dan suaminya, TKI di Arab Saudi sebagai sopir.

"Pas kumat badannya panas semua. Kalau pas dipegang pasti kesakitan," jelasnya.

Mulai Senin (26/11) kemarin, Eno dirawat di RSUD Suwondo Kendal. Bupati Kendal, Widya Kandi Susanti, Rabu (28/11), menjenguk bocah malang tersebut. Saat dijenguk, kondisi Eno masih lemas. Sementara ibu Eno, Siti menangis di pelukan Widya Kandi.

"Saya perintahkan kepada Dinas Kesehatan, supaya memberikan jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) sampai sembuh," kata Widya, kepada pegawai DKK Kendal yang mendampinginya.

Widya menambahkan, seharusnya Eno ini mendpat Jamkesmas atau Jamkesda. Tapi kenyataannya tidak mendapatkannya. Ini membuktikan bahwa Jamkesmas atau Jamkesda belum tepat sasaran.

"Kami akan mendata ulang. Orang tua Eno masuk kategori tidak mampu, tidak tidak mempunyai Jamkesmas atau Jamkesda," lanjutnya, sambil memberi sumbangan uang dan berjanji akan membelikan sepatu roda untuk Eno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com