Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Mabuk Aniaya Warga Pakai Popor Senjata

Kompas.com - 27/11/2012, 17:35 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Usai pesta minuman keras bersama sejumlah warga, seorang anggota polisi Briptu US yang tengah mabuk tiba-tiba menganiaya seorang warga, Umar Bonerate (45) dengan menggunakan popor senjata hingga babak belur. Korban yang saat itu juga ikut mabuk bersama US, dianiaya dengan popor senjata di bagian wajah, tangan dan kaki. Akibatnya korban mendeirita luka-luka di sekujur tubuh. Tidak hanya itu, korban juga bahkan sempat pingsan selama beberapa jam sebelum dibawa ke rumah sakit akibat penganiayaan oleh polisi mabuk tersebut.

Peristiwa itu terjadi saat acara pesta pernikahan di Dusun Laala, Desa Piru Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, Selasa (27/11/2012) pagi sekitar pukul 07.00 WIT. US yang yang bertugas di Polsek Laala, saat itu diberi tugas untuk mengamankan jalannya pesta pernikahan. Namun bukannya mengamankan, US malah asyik pesta miras dengan sejumlah warga setempat.

Seorang saksi mata, Upan Bonirate saat menghubungi Kompas.com, Selasa (27/11/2012) sore mengatakan, saat hendak menganiaya korban, US sempat mengeluarkan rentetan tembakan yang membuat warga ketakutan dan lari berhamburan. Menurutnya, saat itu korban dan US sama-sama asyik pesta miras hingga pagi. Namun entah mengapa, US tiba-tiba mengamuk dan menganiaya korban hingga babak belur.

"Mereka sama-sama mabuk, namun entah kenapa US lalu menganiaya korban dengan menggunakan popor senjata," ujarnya.

Ia menuturkan, warga yang melihat penganiayaan tersebut tidak bisa berbuat apa-apa, karena takut. Beruntung saudara perempuan korban menghentikan aksi penganiayaan oknum polisi tersebut.

"Warga ketakutan, karena US ngamuk dengan senjata, beruntung ada saudara korban yang berusaha menolong korban," ungkapnya.

Seusai dianiaya, korban sempat pingsan, lalu dibawah keluarganya untuk divisum dan selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Sementara itu, Murni Bonerate yang juga saudara perempaun korban, meminta agar US diproses hukum. Ia bahkan mendesak agar US dipecat dari keanggotaan polisi. "Saya minta pimpinan polisi dapat memberikan hukuman yang setimpal kepada US, bila perlu dipecat," tandas Murni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com