Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Premium Langka, Warga Malang Terpaksa Pakai Pertamax

Kompas.com - 27/11/2012, 12:01 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Sejak Senin (26/11/2012), bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di wilayah Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu), Jawa Timur, mengalami kelangkaan. Akibatnya, para pengguna premium terpaksa beralih menggunakan pertamax.

Kelangkaan BBM jenis premium memicu keluhan dari banyak warga, mulai dari sopir anggutan, hingga pemilik sepeda motor. Mereka mengaku kecewa ketika datang ke SPBU dan tidak bisa mendapatkan premium.

"Saya sudah keliling ke tiga SBPU. Semuanya kosong. Ada tulisan premium habis. Ya, harus balik. Mau beli pertamax, terlalu mahal untuk rakyat seperti saya," aku Suryadi, warga Kelurahan Moharto, Kota Malang, kepada Kompas.com, Selasa (27/11/2012).

Sementara itu Efendy, warga Blimbing, Kota Malang. mengaku pasrah bila harus menggunakan pertamax. "Mau gimana lagi, premium sudah langka. Ya, harus beli pertamax untuk sementara," katanya.

Dari pantauan Kompas.com, di Malang, harga Pertamax Rp 10.000 per liter dan premium Rp 4.500 perliter. Kelangkaan tersebut tak hanya terjadi di SPBU Kota Malang. Namun, juga terjadi di Kabupaten Malang dan Kota Batu. Bebebrapa SPBU memasang papan pengumuman yang menyatakan bahwa premium habis.

Sementara itu, menurut pengakuan Suharmadji, salah satu petugas SPBU di Jalan Panglima Sudirman, Kota Malang, premium kosong, karena tak ada pengiriman dari pihak Pertamina. "Seharusnya pengiriman sudah datang ke SPBU pada pukul 06.00 pagi. Namun, hingga pukul 10.00 WIB, pengiriman belum juga datang," katanya kepada Kompas.com.

Seharusnya, kata Suharmadji, jika pengiriman telat, ada pemberitahuan ke SPBU. "Selama ini, tak ada pemberitahuan atau konfirmasi dari pihak Pertamina ke SPBU. Jika ada pengurangan atau telat kirim," katanya.

Akibat tak ada pengiriman, ujarnya, pihak SPBU harus memberikan papan pengumuman bahwa premium sedang kosong. "Untuk sementara, pengguna, diarahkan untuk membeli pertamax. Karena stok pertamax masih banyak," katanya.

Ketika disarankan untuk beralih menggunakan pertamax untuk sementara, ada beberapa pengguna kendaraan bermotor yang bersedia. "Tapi banyak yang tidak mau. Karena harga pertamax terlalu mahal," akunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com