Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Persen Warga Kabupaten Malang Tak Punya WC

Kompas.com - 27/11/2012, 08:19 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Sekitar 20 persen dari 2,2 juta jiwa warga Kabupaten Malang, Jawa Timur, tidak memiliki jamban, sehingga masih memanfaatkan aliran sungai untuk keperluan MCK-nya, kata Kabid Pemukiman Dinas Cipta Karya Kabupaten Malang Renung Rubi, Selasa (27/11/2012).

Ia mengakui, untuk mengubah pola pikir dan budaya masyarakat agar setiap rumah memiliki jamban ini tidak mudah. "Upaya kami yang terpenting saat ini adalah mengubah pola pikir dan budaya masyarakat untuk menghilangkan kebiasaan buang air besar atau mandi di sungai dan melengkapi rumahnya dengan kamar mandi," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya saat ini sedang mengupayakan menggandeng pihak ketiga, yakni Indonesia Urban Sanitation Hygiene (IUWASH) yang pendanaannya dari USAID. Kerja sama tersebut berlaku selama empat tahun untuk melayani air bersih sekitar dua juta jiwa dan 200 ribu sanitasi lingkungan.

Setelah ada perubahan pola pikir, lkatanya, baru dilakukan pembangunan fisik, minimal adanya WC komunal yang bisa menampung "limbah" sekitar 100 kepala keluarga. Untuk pembangunan WC komunal tersebut dibutuhkan biaya sekitar Rp 350 juta per lokasi.

Anggaran sebesar Rp 350 juta per lokasi itu merupakan bantuan dari Asian Development Bank (ADB) serta dana pendamping untuk operasional dari APBD Kabupaten malang sebesar Rp 22,5 juta per lokasi.

Menurut rencana, kata Renung, WC komunal di Kabupaten Malang tersebut akan dibangun di 28 titik lokasi dan saat ini yang sudah terbangun sudah 12 titik. "Jumlah masih bisa bertambah menjadi 51 lokasi pada 2014, jika Surabaya tidak sanggup memenuhi target lokasi," tegasnya.

Sanitasi komunal yang sudah terbangun tersebut tersebar di lima kecamatan yang ada di kabuapten itu, yakni Kecamatan Singosari, Turen, Sumberpucung, Kepanjen, dan Pakisaji.

Ia mengakui, untuk membangun sanitasi komunal tersebut memang ada kesulitan di lahan, sebab lahannya harus disediakan oleh warga. Namun, kalau memang tidak ada lahan lagi, bisa dibangun di jalan-jalan besar.

"Tidak masalah kalaupun sanitasi komunal itu dibangun di tengah jalan besar, toh akan ditutup kembali daripada warga masih tetap buang air besar di sungai," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com