Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerebek Pasangan Selingkuh, Warga Bakar Motor

Kompas.com - 25/11/2012, 18:36 WIB

BLITAR, KOMPAS.com - Aksi main hakim sendiri terjadi di Desa Panggung Duwet, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Sepeda motor Honda GL Max 2004 milik Su (37), warga desa setempat, dibakar massa hingga tinggal kerangkanya, Sabtu (24/11/2012) malam.

Emosi massa itu karena disulut ulah Su, bapak satu anak yang diduga berselingkuh dengan LM (28), warga desa setempat juga. Kebetulan malam itu di saat hujan germis, Su yang sudah berkeluarga dengan satu anak itu datang ke rumah LM.

Begitu masuk rumahnya LM, pintu depan langsung ditutup rapat-rapat. Karuan warga yang mengetahuinya langsung geram. Sebab, Su sendiri sudah berkali-kali diperingatkan, namun tak mengubrisnya. Apalagi LM masih bersuami. Hanya saja ia sudah bertahun-tahun ini hanya tinggal berdua dengan anaknya, S yang berusia 8 tahun.

Sebab, suaminya, AS (32), asal Tulungagung sudah sejak 2006 lalu bekerja sebagai TKI ke Malaysia dan baru pulang sekali Lebaran setahun lalu (2011).

Tahu ada pria lain yang bukan suaminya menyelinap masuk ke dalam rumah LM, warga yang sudah geram dengan ulahnya Su berkumpul di jalan kampung. Dengan membawa berbagai senjata, mulai pentungan sampai lingis, mereka mendatangi rumah LM.

Tiba di rumah LM, warga sempat menggedor-gedor pintu depan karena terkunci dari dalam. Melihat pintunya terkunci, kecurigaan warga kian kuat kalau Su dan LM yang diketahui sudah lama punya hubungan khusus itu berbuat tak senonoh. Akhirnya, LM keluar dan menemui warga. Ia mempersilahkan warga agar mencari Su sendiri di dalam rumahnya. Ternyata Su sudah kabur lebih dulu dengan melalui pintu belakang.

"Dia, memang saya suruh kabur dari pada jadi sasaran emosi warga. Sebab, warga datang dengan emosi dan membawa senjata. Saya takut kalau terjadi sesuatu. Sebab saya sempat mendengar suara lingis jatuh," aku LM kepada petugas saat berada di Polsek Kademangan, Minggu (25/11/2012).

Karena tak menemukan orang yang dicari, puluhan warga kecewa dan melampiaskan emosinya ke sepeda motor Su yang sedang ditaruh di depan rumah Suis (70), sebelah utara rumah LM. Sepeda itu diseret ke tengah jalan, tepatnya di depan rumah LM.

Sebelum membakar sepeda motor, listrik di desa itu dipadamkan sehingga suasana berubah jadi gelap-gulita. Di saat gelap itu, tiba-tiba api berkobar dan menghabiskan sepeda motor Su hingga tinggal kerangkanya saja.

Baru setelah api sudah padam, petugas Polsek Kademangan tiba di TKP. Saat itu, warga juga belum bubar dan masih duduk-duduk di TKP. Namun, usaha petugas yang mencari informasi soal para pelaku pembakaran tak membuahkan hasil karena tak ada yang mengaku.

Kepada petugas, LM tak mengelak kalau malam itu Su datang ke rumahnya. Namun malam itu, dirinya tak berbuat senonoh seperti yang dituduhkan warga. Sebab, selama Su di rumahnya sekitar 30 menit, hanya melihat TV di ruang tamu sedang dirinya lagi menidurkan anaknya di kamar.

Namun, bersamaan itu warga berdatangan sehingga Su panik dan ketakutan hingga akhirnya menyelamatkan diri.  "Kami itu bersahabat. Kami memang akrab sejak 2008 dan hanya berteman biasa," ujarnya.

AKP Purwadi, Kapolsek Kademangan mengatakan, pihaknya masih mengusut kasus ini. Hingga kini baru memeriksa beberapa orang saja, di antaranya, Su dan LM sendiri serta Suis. Sedang warga yang diduga para pelakunya belum diperiksa sama sekali.

"Namun anggota sudah kami kerahkan untuk mencari para pelakunya. Soal motif di balik kasus ini, tak lain adalah dipicu ulah Su yang diduga ada hubungan khusus dengan LM. Warga itu geram karena Su tak mengindahkan peringatan warga. Begitu diketahui datang lagi ke rumah LM, massa emosi dan terjadi seperti itu," kata Purwadi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com