Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokalisasi Ini Sudah Ada sejak Zaman Jepang...

Kompas.com - 21/11/2012, 10:07 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Hampir di setiap daerah di seluruh Indonesia memiliki area prostitusi. Sebutlah Surabaya dengan Doly-nya, Yogyakarta punya Pasar Kembang (Sarkem), Malang punya Padjadjaran, dan Bandung pun memiliki area prostitusi yang dikenal dengan nama Saritem. Lokasinya di Jalan Saritem, Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Andir.

Menurut Yadin (76), yang mengaku mengetahui banyak tentang sejarah Kota Bandung, Saritem sudah dibuka sejak zaman penjajahan Jepang. "Tempat pelacuran di Saritem memang dari zaman Jepang juga sudah ada," kata Yadin saat ditemui kediamannya, beberapa waktu lalu.

Hal tersebut dibenarkan Ece (28), salah satu calo pekerja seks komersial (PSK) Saritem yang juga sebagai warga di kawasan tersebut. Sepengetahuannya, area prostitusi di Saritem sudah dibuka sejak 1942. "Wah, sudah lama sekali, sejak saya belum lahir juga sudah mulai dibuka," kata Ece.

Konon, kata Ece, Saritem dijadikan lokalisasi bagi para serdadu Jepang. Para PSK kala itu berjejer, dipajang dengan menggunakan kebaya di setiap rumah. Kebanyakan PSK tersebut didatangkan dari desa-desa dengan cara ditipu atau dipaksa, meski ada pula yang menawarkan diri secara terang-terangan. "Saritem dulu menjadi suguhan untuk kolonial Jepang, kemungkinan orang Jepang sendiri yang mendirikan dan mengolanya," kata Ece.

Sejak saat itu hingga sekarang, area prostitusi Saritem tak pernah sepi pengunjung. Selalu saja ada lelaki hidung belang yang "jajan" di sana. Terlebih lagi jika hari libur panjang atau weekend, banyak sekali kendaraan roda dua dan empat terparkir di area prostitusi yang bisa dibilang terletak di tengah-tengah Kota Bandung ini.

"Setiap harinya selalu saja ada yang datang, tak pernah sepi. Setiap wanita bisa melayani tamu 2-3 laki-laki kalau lagi sepi. Khusus untuk hari libur, yang datang banyak sekali. Wanita bisa melayani tamu 5 hingga belasan kali per malam," katanya.

Dia menyebutkan, saat ini jumlah PSK di Saritem mencapai 625 orang di 52 rumah. Masing-masing rumah ditempati 6-9 orang PSK. Kebanyakan PSK didatangkan dari Indramayu, 75 persennya berasal dari kota tersebut. "Jumlah tersebut akan berubah, bahkan jadi bertambah. Kita punya channel khusus untuk mendatangkan wanita-wanita yang akan bekerja di sini," ujar Ece.

***

Baca Juga:

Simak pula topik sebelumnya:
Prostitusi "Ayam Kampus"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com