Tersambar Kereta, Kedua Tangan Gadis Ini Patah

PASURUAN, KOMPAS.com - Perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu kembali memakan korban. Sasa Nafisa (13), siswi SMP asal Kelurahan Blandongan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan tersambar kereta api di perlintasan KA tanpa palang pintu di Dusun Jelakrejo, dekat Terminal Bus baru Blandongan, Rabu (14/11/2012). Korban mengalami luka patah tulang, sementara sepeda angin ringsek tak berbentuk setelah terhempas belasan meter.

Menurut keterangan saksi mata di lokasi kejadian, saat itu korban mengendarai sepeda angin dan bersama temannya, Afidah (12) yang juga mengendarai sepedanya sendiri menuju rumah guru mereka untuk mendapatkan pelajaran tambahan (les).

Saat akan menyeberangi rel KA, kedua murid SMP tersebut tidak menyadari adanya KA Tawang Alun yang meluncur dari arah Barat. Nahas bagi korban Sasa, ia yang berada di depan, tersambar KA jurusan Surabaya-Banyuwangi hingga tubuh gadis mungil itu bersama sepedanya terpental beberapa meter.

"Gadis itu terpental setelah tertabrak kereta dan untungnya tidak terlindas atau terseret KA", ujar Faisol (35), salah satu sopir angkutan yang mengetahui kejadian tersebut.

Warga yang mengtahuinya lalu membawa korban ke IGD RS Dr R. Soedarsono Kota Pasuruan untuk mendapatkan pertolongan. Tangan kanan dan kaki kanan korban mengalami patah tulang, serta dagu dan pipi korban harus mendapatkan beberapa jahitan akibat luka sobek.

Sementara itu, kasus kecelakaan ini ditangani oleh Unit Laka Polres Pasuruan Kota. "Agar tidak terjadi kecelakaan yang sama, kami harap warga yang melintas lebih berhati-hati, karena perlintasan tak ada palang pintu," pinta salah satu petugas lalu lintas.