Sebelum Dikirab, 9 Kerbau Pusaka Keraton Dimandikan

SOLO, KOMPAS.com — Sembilan kerbau milik Keraton Solo, yang menjadi pusaka keraton, akan dikirab bersama sepuluh pusaka lainnya pada perayaan malam 1 Suro, Rabu (14/11/2012). Sebelum kirab, para abdi dalem perawat kerbau bule melakukan jamasan atau memandikan sembilan kerbau.

Seperti pusaka-pusaka lainnya, sembilan kerbau tersebut juga memiliki nama, yaitu Kiai Bodong, Kiai Debleng, Kiai Manis Sepuh, Kiai Manis Enom, Kiai Juki, Kiai Welas Asih, Kiai Suti, dan Kiai Kliwon. Dalam tradisi keraton, kirab kebo (bahasa Jawa kerbau) bule keturunan Kiai Slamet tersebut akan menjadi puncak dari perayaan malam 1 Suro.

Banyak warga yang akan berebut untuk menyentuh, bahkan mencari kotoran kerbau yang dipercaya membawa berkah. Sementara itu, menurut pawang kebo Kiai Slamet, Heri, sudah tradisi sejak dulu bahwa sebelum kirab, kerbau akan dimandikan di Alun-alun Selatan Keraton Solo, setelah itu akan dibawa ke kandang lama yang ada di dekat keraton. Pada malamnya, menjelang pergantian tahun menurut kalender Jawa, sembilan kerbau akan mulai dikirab.

"Sebelum kirab memang selalu dijamasi (dimandikan) dan didoakan oleh perwakilan dari keraton agar kirab berjalan lancar," katanya.

Seusai dimandikan, kerbau pun diarak menuju kandang lama di Gurawan untuk diberi sesaji berupa pepak alit dan jajan pasar. Tampak abdi dalem bekerja keras untuk mengatur jalannya kerbau di tengah padatnya arus lalu lintas. Namun, tak sedikit warga yang menyempatkan diri untuk sekadar melihat atau menyentuh sang kerbau.