Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Misterius di Nganjuk Diduga Teroris?

Kompas.com - 13/11/2012, 04:09 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

NGANJUK, KOMPAS.com - Puluhan orang yang diusir warga dari sebuah rumah di Desa Kepuh, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, diduga kelompok teroris. Sebelumnya, warga mengusir kelompok ini karena dianggap misterius dan melakukan aktifitas mencurigakan. Belakang diketahui, kelompok yang sebagian besar anggotanya masih remaja itu merupakan santri Pesantren Daarul Akhfiya'. Dalam penggeledahan yang dilakukan polisi, Senin (12/11/2012) malam hingga Selasa (13/11/2012) dini hari, Kepala Polres Nganjuk Komisaris Besar Polisi Anggoro Sukartono mengatakan, pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya, materi-materi jihad dan beberapa barang bukti lainnya.

" Kita temukan beberapa buku dan VCD berisi materi jihad. Saat ini masih dalam penyelidikan keterkaitan mereka," kata Anggoro, Selasa (13/11/2012), dilokasi kejadian.

Selain penemuan materi terkait jihad, polisi juga mengamankan barang bukti lainnya seperti mata panah, senjata laras panjang dengan peluru cis, serta peralatan beladiri seperti sansak. 

Sementara itu, sebanyak 49 anggota kelompok yang sebelumnya diamankan di Mapolsek Kertosono, dipindahkan ke Gedung Eks BNK, Nganjuk. Pemindahan ke tempat yang lebih luas tersebut dilakukan setelah polisi melakukan pemeriksaan data diri serta sidik jari terhadap mereka. Selain itu, pemindahan dilakukan karena tidak memungkinkannya kembali ke rumah yang sebelumnya mereka tempati di jalan Puntodewo, Desa Kepuh, Kecamatan Kertosono karena penolakan warga.

Mereka diangkut dengan sebuah bis mini dengan Nomor Polisi AG 7113 V dan dalam pengawalan ekstra ketat. Terpantau sebanyak 6 unit mobil patroli polisi mengawal rombongan tersebut. 

Sebelumnya diberitakan, sekelompok orang yang bukan berasal dari sejumlah daerah itu diusir warga karena aktifitas mereka dianggap  mencurigakan. Setiap malam, digelar pengajian dan latihan beladiri secara tertutup di halaman rumah yang ditempati sejak sekitar setahun lalu itu.  Di rumah tersebut mereka mendirikan pesantren dengan nama Darul Akhfiya'. Nasirudin Ahmad, pengasuh pesantren Darul Akhfiya' menepis kecurigaan masyarakat dengan mengatakan anggota kelompoknya hanya beraktifitas sebagaimana pesantren pada umumnya, yaitu mengaji dan berlatih beladiri. "

Sama seperti pesantren pada umumnya," kata warga Sukoharjo, Jawa Tengah, ini kepada wartawan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com