Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syahrul Yasin Limpo Lolos dari Lemparan Bom

Kompas.com - 11/11/2012, 17:18 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com - Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo lolos dari bahaya maut saat seseorang mencoba melemparkan benda yang diduga bom ke arahnya.

Peristiwa tersebut terjadi saat Syahrul bersama ribuan warga Makassar mengikuti jalan santai yang diselenggarakan DPD II Partai Golkar Makassar, Minggu (11/11/2012) di Makassar.

Usai jalan santai, saat Syahrul di atas panggung menyanyi bersama warga yang juga peserta jalan santai di depan Monumen Mandala, tiba-tiba ada seorang pemuda melemparkan benda padat ke arah panggung di mana Syahrul bersama elite parpol Golkar berdiri.

Benda yang diduga bom tersebut tidak meledak namun mengeluarkan asap. Melihat hal tersebut, massa yang ada di depan panggung langsung melompat dan menangkap lelaki berusia sekitar 24 tahun. Tak ayal pemuda tersebut juga harus babak belur dihajar massa.

Setelah digeledah dompet dan tasnya, lelaki tersebut bernama Lukman Rahim, kelahiran tahun 1989. Informasi yang diperoleh, di dalam tas Lukman tersebut ditemukan juga bom rakitan.

"Bukan hanya itu, di tangan pelaku juga ditemukan senjata api yang nomor serinya dikaburkan," ujar Tim Hukum pasangan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang), Amirullah Tahir saat menggelar keterangan pers di SYL Media Center.

Menurut Amirullah yang didampingi Juru Bicara Sayang Maqbul Halim dan Koordinator Keamanan Jalan Santai With Komandan Juniar Arge, upaya tersebut sudah dipastikan adalah sebuah upaya pembunuhan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Karena sudah jelas membawa pistol atau senjata api, kemudian sempat melemparkan ke arah Pak Gubernur," jelas Amirullah.

Baik Amirullah maupun Maqbul Halim sama-sama meminta pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas siapa pelaku dan dalang dari aksi terorisme tersebut. "Kami mohon kepada pihak kepolisian supaya bisa melakuan pengusutan secara cepat. Dan ini juga memberikan bukti bahwa sudah saatnya para kandidat mawasdiri beserta tim-timnya," kata Amirullah.(Adin Syekhuddin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com