Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BUNG TOMO Sang Pembangkit Semangat

Kompas.com - 09/11/2012, 05:36 WIB

Siapa tak kenal Sutomo atau lebih dikenal dengan nama Bung Tomo? Ia salah satu pahlawan nasional yang berjasa untuk negeri ini. Bung Tomo lahir di Surabaya, Jawa Timur, 3 Oktober 1920.

Ketika muda, Sutomo adalah orang yang penuh semangat dan suka bekerja keras. Tak heran jika ia aktif di berbagai organisasi pemuda.

Bung Tomo terkenal karena perannya dalam membangkitkan semangat rakyat melawan kembalinya penjajah yang tergabung dalam pasukan NICA pada Oktober-November 1945. Perang sengit pada 10 November di Surabaya, kemudian kita peringati sebagai Hari Pahlawan.

Ada hal unik dari Bung Tomo. Ia selalu tampil berpidato di radio-radio untuk mengajak seluruh rakyat dari berbagai kalangan dan suku

melawan penjajah.

Pahlawan nasional itu dikenang amat bersemangat membakar rasa nasionalisme rakyat Indonesia di Surabaya, antara lain lewat ungkapan heroik, misalnya, ”Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan putih, maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapa pun.”

Atau yang lain, ”Semboyan kita tetap, merdeka atau mati. Allahu Akbar, Allahu Akbar. Merdeka!” pekik Bung Tomo pada salah satu pidatonya.

Setelah kemerdekaan, ia aktif berpolitik. Pada 7 Oktober 1981, Sutomo meninggal di Mekkah saat sedang beribadah haji. Jenazah Sutomo dibawa ke Indonesia dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Ngagel, Surabaya.

Ia adalah salah satu pahlawan yang telah berjuang untuk Indonesia. Kita sebagai anak muda penerus bangsa harus melanjutkan semangat para pahlawan terdahulu. Jika dulu mereka berperang dengan bambu runcing dan senjata, kini kita mempertahankan kemerdekaan dengan terus berkarya untuk kejayaan bangsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com