Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras di Tingkat Grosir Mulai Naik

Kompas.com - 07/11/2012, 05:47 WIB

Jakarta, Kompas - Memasuki paceklik, harga beras di tingkat grosir mulai naik. Kenaikan harga beras Rp 200 sampai Rp 300 per kilogram terjadi sejak tiga hari lalu. Meski demikian, para pedagang belum yakin apakah kenaikan harga ini hanya bersifat sesaat atau menjadi awal kenaikan harga pada paceklik.

Menurut Ketua Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia DKI Jakarta Nellys Soekidi, Selasa (6/11), saat dihubungi di Madiun, Jawa Timur, kenaikan harga beras ini akan berlanjut atau sementara belum bisa dipastikan karena faktor tanggal muda atau gajian.

”Biasanya pada tanggal muda, permintaan beras cenderung naik karena setelah gajian orang belanja kebutuhan harian, termasuk beras untuk stok rumah tangga,” katanya. Tren permintaan meningkat pada kisaran tanggal 25 sampai tanggal 5 pada bulan berikutnya. Setelah itu, harga kembali normal.

Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan kenaikan harga akibat turunnya pasokan beras sebagai dampak paceklik. ”Kepastiannya kita lihat Senin mendatang. Kalau ada kenaikan lagi, artinya kenaikannya akan berlanjut,” ujarnya.

Di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, yang menjadi barometer harga beras di Indonesia, harga beras kualitas medium setara IR-64 kualitas III adalah Rp 7.000-Rp 7.150 per kilogram. Harga beras kualitas II Rp 7.150-Rp 7.250 per kilogram dan kualitas I Rp 7.250-Rp 7.350 per kilogram.

Harga beras di tingkat eceran atau di pasar tradisional umumnya Rp 300-Rp 400 per kilogram lebih mahal dari harga grosir. Meski demikian, harga beras premium bermerek, yang umumnya dijual di swalayan, bervariasi mulai Rp 10.000 per kilogram hingga Rp 14.000 per kilogram. Beras ini memiliki kualitas dan spesifikasi khusus.

Billy Haryanto, pedagang beras yang juga pengusaha penggilingan padi, memperkirakan kenaikan harga beras akan terus berlanjut. Hal ini karena panen di daerah berkurang.

Dari Surabaya dilaporkan, kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) hanya memperbolehkan beras impor dibongkar di Pelabuhan Tanjung Perak untuk diangkut ke beberapa daerah di Jawa Tengah, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur.

”Kebijakan menyangkut beras impor di Jatim belum berubah, yakni hanya sebagai tempat transit, tetapi tak untuk didistribusikan di wilayah ini,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim Budi Setiawan, di Surabaya. (MAS/ETA/EGI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com