Tujuh Negara Bahas Studi Islam di Surabaya

SURABAYA, KOMPAS.com - Sejumlah ahli studi Islam dari tujuh perwakilan negara di dunia mulai Senin (5/11/2012) besok dijadwalkan menghadiri Konferensi Tahunan Internasional tentang Studi Islam atau "Annual International Conference on Islamic Studies" XII/2012 di Surabaya.

Mereka akan membahas Islam dari sudut pandang politik, sosiologi, ekonomi, budaya populer hingga sains.

Menurut Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya, Abdul A'la, perkembangan Islam dan masyarakatnya sebagai alternatif peradaban dunia, menjadikan Islam sebagai bahan kajian yang menarik untuk disikapi melalui kajian-kajian Islam multidisipliner.

"Kami harap konferensi mampu mendialogkan khazanah kajian Islam teoritik-normatif ke wilayah praksis-empiris sehingga studi Islam kedepan lebih membumi," katanya, Minggu (4/11/2012).

Kajian normatif Islam, kata dia, tidak lagi menjadi perspektif dominan, Karena kini menjadi menarik jika melihat Islam dari berbagai perspektif, diantaranya perspektif politik, sosiologi, ekonomi, budaya populer hingga sains.

"Konferensi juga akan mengupas Islam di Indonesia yang ternyata nilai-nilainya banyak diaplikasikan di berbagai negara dunia," tambahnya.

Topik yang dibahas dalam konferensi tersebut antara lain, Pendidikan Islam di Persimpangan Jalan, Hukum Islam dan Politik Konstitusionalisme, Quo Vadis Komunikasi Islam (Dakwah), Sastra Islam dan Budaya Populer, Teologi Islam antara Perdamaian dan Konflik, Prospek Ekonomi Islam, Integrasi Ilmu Agama dan Sains.

Ketujuh ahli Islam tersebut adalah Dr Ali Allawi (mantan Menteri Pertahanan Irak), Dr Mariam Ait Ahmed Ouli (Universitas Ibn Tofayl Quneitra, Maroko), dan Prof Dr Sc. Efim A. Rezvan (Akademi Sains, Rusia). Selain itu, Prof Dr Fritz Schulze (Universitas Goettingen, Jerman), Prof Dr Abd Raheem Kurdy (Direktur Pusat Bahasa Arab dan Terjemahan Universitas Terusan Suez, Mesir), dan Prof Dr Abdul Kareem (Malaysia).

Sementara dari Indonesia, terdapat sejumlah nama yang turut mengisi konferensi di Empire Palace Surabaya 5-8 November nanti. Antara lain, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Nur Syam, Dirjen Dikti Kemendikbud, dan sejumlah Rektor perguruan tinggi Islam.