Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pertanyakan Pemekaran Kabupaten Malaka

Kompas.com - 31/10/2012, 23:37 WIB
Ilham Khoiri

Penulis

ATAMBUA, KOMPAS.com -- Masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT), mempertanyakan keseriusan DPR, DPRD, dan pemerintah pusat untuk mewujudkan aspirasi pemerkaran Kabupaten Malaka yang terpisah dari Kabupaten Belu.  

"Kenapa Kabupaten Malaka tidak jadi dimekarkan juga? Apa masalahnya?" kata tokoh masyarakat Malaka, Marcus Joseph Mau, dalam dialog dengan perwakilan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) di Atambua, Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (31/10/2012).

Pertemuan juga dihadiri beberapa anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan anggota DPR.

Wacana pemekaran Malaka sudah menguat sejak delapan tahun lalu. Masyarakat berharap, wilayah mereka dimekarkan dari Kabupaten Belu yang terdiri dari 24 kecamatan itu. Namun, hingga kini, harapan itu masih belum terwujud.

Marcus Joseph Mau menjelaskan, aspirasi pemekaran Malaka dari Kabupaten Belu merupakan kebutuhan penting. Selama ini wilayah itu selama ini kurang terusus dengan baik sehingga perlu dikembangkan. Padahal, kawasan itu layak menjadi kabupaten tersendiri. "Tolong dijelaskan, apa masalahnya sehingga pemekaran itu belum juga terwujud," katanya.

Menanggapi pertanyaan itu, semua perwakilan pimpinan MPR, beberapa anggota DPR, dan anggota DPD menyatakan mendukung aspirasi pemekaran. Angota MPR dari Fraksi Partai Demokrat Benny Kabur Harman mengungkapkan, Fraksi Partai Demokrat sudah bersikap jelas mendukung pemekaran Malaka. Berbagai persyaratan legal dan administratif sudah terpenuhi.

"Suara DPR sudah bulat soal ini, dan tidak ada agenda untuk menghalang-halangi.   Pemekaran itu terhambat sengketa perbatasan dua desa yang belum selesai antara Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Belu. Bupati dari dua kabupaten itu dan gubernur NTT harus segera menyelesaikannya," kata politisi yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR itu.

Anggota Fraksi Partai Golkar di MPR Josef A Nae Soi, juga menyatakan dukungan serupa. Pemekaran Malaka menjadi kabupaten baru bukan merupakan keinginan semata, tetapi kebutuhan. Wilayah itu perlu ditingkatkan infrastrukturnya sehingga berkembang dan sejehtera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com