Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Probolinggo Segel Rusunawa Senilai Rp 12 Miliar

Kompas.com - 29/10/2012, 09:01 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com — Lambatnya penyelesaian pembangunan proyek Rumah Susun Sistem Sewa (Rusunawa) III di Jalan Semeru, Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan, membuat Wali Kota Probolinggo Jawa Timur HM Buchori mengambil sikap tegas. Senin (29/10/2012), Buchori menyegel Rusunawa sekitar Rp 12 miliar.

"Rekanan tidak serius menyelesaikan proyek Rusunawa, maka terpaksa saya hentikan. Kami memerintahkan Satpol PP dan Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU) untuk menyegel proyek itu. Sesuai dokumen kontrak, rekanan punya waktu 210 hari (9 November 2011- 21 Juli 2012) untuk menyelesaikan proyek Rusunawa III. Tak bisa menyelesaikan proyek tepat waktu, rekanan meminta perpanjangan waktu 1,5 bulan hingga 15 September 2012," katanya, Minggu (28/10/2012) kemarin.

Ternyata Rusunawa baru selesai sekitar 85 persen. Lagi-lagi, rekanan meminta perpanjangan waktu tiga minggu. "Waktu tiga minggu kami berikan, ternyata untuk kali kedua tak kunjung selesai. Pemkot Probolinggo dilecehkan. Saat peletakan batu pertama pun, pihak Pemkot tidak diundang," imbuhnya.

Ditanya sampai kapan Rusunawa III disegel, Buchori dengan mantap menjawab hingga Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia turun tangan. "Tak masalah kalau proyek itu distop. Dilanjutkan tahun depan juga tak jadi soal. Kami sudah melapor ke Kementerian PU atas molornya proyek tersebut," ujarnya.

Komisi C DPRD bahkan berkali-kali menggelar rapat dengar pendapat dengan rekanan terkait masalah itu. "Injury time yang diberikan Komisi C DPRD tidak bisa dipenuhi oleh rekanan. Sudah lebih dari sekali rekanan kita berikan perpanjangan waktu, tapi tetap molor. Saya sepakat dengan Wali Kota, putus saja kontrak dengan rekanan itu," tuturnya.

Hingga berita ini ditulis, Manajer Proyek PT PT Ultra Jasa Persada Prima, Dharmawan, yang hendak dijumpai di lokasi proyek, tidak berada di tempat. Telepon selulernya pun tidak aktif. Beberapa waktu lalu, dia beralasan lambatnya penyelesaian proyek karena persoalan cash flow perusahaan sehingga material tak kunjung dikirim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com