Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada SKM, Bayi 'Hydrocephalus' Ditolak di RS

Kompas.com - 24/10/2012, 14:18 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Tak ada biaya dan tak memiliki surat pernyataan miskin (SPM), Jessica Dinda, bayi berumur 10 bulan, harus pulang ke rumahnya di Kabupaten Malang, setelah ditolak oleh pihak Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya, Jawa Timur.

Jessica menderita hydrocephalus sejak lahir. Anak dari pasangan Muchlis (30) dan Anna Amilus Sholihah (24) itu diketahui memiliki benjolan di wajah dan langsung dioperasi tak lama setelah kelahirannya. "Operasi pertama dilakukan di RSUD Kanjuruhan, Malang. Saat itu, biaya operasi pakai SPM," aku Muhklis, Rabu (24/10/2012), ditemui di rumahnya di Jalan Madura, Dusun Lok Waru, Desa Tawangrejeni, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.

Pascaoperasi, beberapa bulan kemudian benjolan di wajah Jessica kembali tumbuh dan terus membesar. "Saat itu, saya dan istri mulai kebingungan soal biaya untuk mengobati penyakit anak saya," keluhnya.

Perjuangan terus dilakukan Mukhlis dan Anna. "Setelah saya cari informasi, bisa berobat ke RSUD Kanjuruhan lagi pakai SPM. Belum sempat berobat, SPM sudah tidak dipakai karena dananya sudah habis," katanya.

Tak menyerah, Muhklis terus mencari informasi. "Saya mendapatkan informasi kalau di RS dr Soetomo, Surabaya, bisa pengobatan gratis," katanya.

Mukhlis dan istri lantas langsung membawa Jessica ke rumah sakit tersebut. "Setelah menjalani pemeriksaan selama sehari, pihak rumah sakit meminta anak saya disuruh pulang karena tidak bisa melayani pasien yang tidak memiliki kartu Jamkesmas," aku Muhklis.

Setiba di RS dr Soetomo, Jessica sudah menjalani pemeriksaan di poli bedah saraf, kemudian dipindahkan ke instalasi rawat darurat (IRD) dan selanjutnya dipindahkan ke ruang rawat inap. "Karena disuruh pulang, ya kami pulang," keluh Muhklis, yang setiap harinya bekerja sebagai pembuat batu bata di rumahnya.

Muhklis mengaku khawatir jika penyakit yang diderita putrinya itu semakin parah hingga mengganggu pengelihatannya. "Sejak ada benjolan itu, anak saya sering kali kejang-kejang. Kalau mau dioperasi katanya membutuhkan biaya Rp 50 juta. Mau dapat dari mana uang sebesar itu?" keluhnya.

Saat ini, benjolan di wajah Jessica itu terus membesar. "Awalnya hanya diameter 8 sentimeter. Sekarang sudah lebih karena benjolan itu terus membesar. Semoga ada orang yang peduli dengan penyakit anak saya," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com