Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan PSK ABG: Bayaran Tinggi, Saya Bolos...

Kompas.com - 23/10/2012, 08:48 WIB

NUNUKAN, KOMPAS.com Perilaku menyimpang pelajar yang melakukan pekerjaan sambilan sebagai pekerja seks komersial ternyata tak hanya terjadi di kota-kota besar. Di Nunukan, Kalimantan Timur, pun perilaku serupa bisa ditemukan. Penuturan salah seorang pelajar kepada Harian Tribun Kaltim setidaknya bisa membuat semua pihak terkait lebih waspada terhadap orang-orang terdekatnya.

Ada salah seorang pelajar di Nunukan, yang namanya dirahasiakan, tanpa ragu-ragu menceritakan transaksi seks yang melibatkan dirinya. Seperti diberitakan Senin (22/10) kemarin, wanita belia ini mengaku, untuk melakukan transaksi dengan pria hidung belang, ada dua cara yang dilakukannya. Bisa melalui penghubung atau mucikari, bisa juga dengan mencari sendiri.

Ada dua orang yang biasanya menjadi penghubung antara mereka dan para pelanggan. Para mucikari ini tak lain adalah teman dekat yang selama ini membantu mencarikan konsumen. Mucikari tersebut berusia lebih tua daripada para pelajar ini. "Kalau yang perantaranya sama dengan saya, ada dua atau tiga temanlah yang saya tahu," ujarnya.

Ia juga biasa menggunakan media sosial Facebook ataupun pesan singkat seluler kepada orang-orang yang diketahuinya memang sering mencari pasangan kencan. "Cuma sebentar doang. Mau ndak sama gue? Ok. Ketemu di mana? Lima menit sudah ketemu," ujarnya.

Siapa saja konsumen para ABG ini? "Kalangan pegawai, anak kuliahan juga ada. Ada juga teman-teman sekolah yang jadi pelanggan tapi ndak banyak. Rata-rata sudah berkeluarga. Yang banyak orang luar. Mending sama orang luar," katanya.

Tarif yang dikenakan pun beragam mulai dari Rp 400.000 hingga Rp 1 juta. Rata-rata tarif yang dikenakan Rp 500.000. "Kalau bayarannya tinggi, saya bolos sekolah. Kalau pas maunya lagi jam sekolah," ujarnya ringan.

****
Baca juga: Pengakuan PSK ABG: Guru-guru Juga Suka Menggoda...

***
Ikuti perkembangan berita ini dalam Topik: Praktik PSK ABG di Nunukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com