Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Kepala BPN Dicatut, Kades Tertipu Belasan Juta Rupiah

Kompas.com - 21/10/2012, 14:15 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Puluhan Kepala Desa dan Lurah di Kabuten Kolaka Sulawesi Tenggara diresahkan oleh telepon gelap dari orang tak dikenal yang mencatut nama Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kolaka, Abdul Rahman. Orang yang menelepon itu meminta dana dalam jumlah tertentu dengan iming-iming memperoleh jatah Program Nasional (Prona) sertifikat tanah gratis dari BPN Kolaka.

Aksi oknum tak dikenal tersebut memakan satu korban yakni Kepala Desa Lalingato Kecamatan Tirautayang yang akhirnya malah kehilangan uang belasan juta rupiah. Dia mempercayai oknum yang hingga saat ini identitasnya belum terungkap.

Kepala BPN Kolaka, Abdul Rahman yang ditemui mengatakan, selama sepuluh hari terakhir ini mendapatkan telepon dari para camat yang mempertanyakan masalah tersebut. “Jadi modusnya penipuan, sang penelepon ini selalu berganti-ganti nama kalau menghubungi para calon korbannya. Biasa menggunakan nama Muhtar atau Yahya, dan dia mengaku sebagai Kepala BPN Kolaka. ini sudah jelas adalah penipuan,” ungkapnya, Minggu (21/10/2012).

Rahman juga menambahkan setelah menelepon para calon korban, orang tersebut menyuruh calon korban untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening tertentu. “Jumlah uang yang diminta itu bervariasi, kadang Rp 2 juta hingga Rp 10 juta lebih. Untung saja sebagian dari para Kades dan Lurah itu langsung mengkonfirmasi hal ini ke Camat mereka, camat menelepon, dan saya katakan itu tidak benar. Namun memang ada yang sudah jadi korban,” tegasnya.

Untuk mencegah aksi penipuan tersebut pihak dari Badan Pertanahan Kolaka membuat surat edaran ke seluruh Kecamatan Kolaka agar tidak mempercayai hal semacam itu. “Memang akan ada jatah pada tahun 2013 nanti untuk Kolaka namun DIPA dari Provinsi belum turun sehingga belum bisa ditentukan berapa banyak prona untuk Kolaka,” terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com