JK Pesan Syahrul Redam Keributan Mahasiswa

MAKASSAR, KOMPAS.com- Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa dia senantiasa berinteraksi dengan pemerintahan daerah untuk memajukan kesejahteraan masyarakat. Tnggal satu hal yang dia selalu minta kepada Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, yakni untuk bisa meredam keributan yang selalu terjadi dalam unjuk rasa mahasiswa.

Permintaan tersebut diutarakan Kalla sewaktu memberikan sambutan dalam acara peringatan 60 tahun Kalla Group di Trans Studio Makassar, Sabtu (20/10/2012) malam.

Syahrul juga hadir dalam acara tersebut bersama tamu lain seperti anggota Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman, maupun tokoh nasional lainnya seperti Hamid Awaluddin. "Jangan Pa' Bambangang Na Tolo tapi Pa' Bambangang Na Macca," ujar Kalla sambil menyelipkan istilah dalam bahasa Bugis.

Pa' Bambangang Na Tolo bila dalam bahasa Bugis bisa diartikan sebagai emosi yang dilampiaskan dengan bodoh, sementara Pa' Bambangang Na Macca berarti emosi tapi dilakukan dengan penuh pertimbangan.

Lontaran Kalla didasarkan anggapan yang beredar bahwa keributan tidak bisa dilepaskan dalam setiap penyampaian aspirasi di Makassar. Mulai unjuk rasa yang selalu berakhir ricuh, hingga perkelahian di lingkungan kampus.

Selain itu, Kalla menuturkan bahwa pihaknya bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan berupaya bersama-sama untuk memajukan komoditas setempat seperti kopi, cokelat, maupun udang.

Salah satu filosofi yang dipegang dari perusahaan keluarga miliknya adalah selalu mendahulukan pemberdayaan masyarakat. "Kalau tidak sejahtera, siapa yang akan membeli mobil," kata Kalla.