Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

39 Pasang Sapi Ikuti Kontes Kecantikan

Kompas.com - 20/10/2012, 13:18 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Masyarakat Pamekasan, Jawa Timur menggelar kegiatan yang unik, yakni kontes kencatikan untuk memilih pasangan sapi betina yang paling cantik. Sapi-sapi itu dihias sedemikian rupa dengan berbagai "perhiasan" untuk sapi.

Kontes sapi ini dikenal warga Pamekasan dan tiga kabupaten lainnya di Madura yakni Kabupaten Sampang dan Sumenep dengan istilah Kontes Sapi Sonok. Sabtu (20/10/2012) pagi, sebanyak 39 pasang sapi mengikuti kontes kecantikan yang digelar di Stadion R Sunarto Hadiwijodjo Pamekasan.

Sebelum dilepas di arena kontes, pasangan sapi dihiasi dengan kaleles atau pengikat kedua sapi yang dipasang di bagian leher. Di bawah leher, dipasang juga aksesoris mirip baju dengan pernak-pernik warna keemasan. Setelah dirasa "cantik", sapi-sapi betina ini baru dilepas di arena yang sudah disiapkan panitia.

Dalam arena kontes, sapi dipisahkan dengan tiga baris tempat yang akan dilewati ketiga pasangan sapi. Ketika sapi dilepas, sapi akan berjalan lenggak-lenggok layaknya model yang berjalan di atas catwalk. Di bagian belakang, ada satu orang yang mengendalikan sapi agar tetap berjalan di arenanya sendiri.

Zainuddin, salah satu juri kontes sapi sonok mengatakan, setiap kali dilepas masing-masing pasangan sapi diberi nilai 100. Setiap langkah kaki sapi mendapat nilai tersendiri. "Kalau kaki sapi menginjak garis pemisah arena, maka nilai pasangan sapi tersebut akan dikurangi. Pengurangan ini berlaku seterusnya jika terus terjadi pelanggaran," kata Zainuddin.

Ketika pasangan sapi sampai di garis finish, masing-masing pasangan sapi harus menginjakkan kakinya di atas papan berkuran 3 centimeter secara bersamaan alias kompak. "Kalau tidak bersamaan injakan kaki sapi itu, nilainya dikurangi juga," tambah Zanuddin.

Bagi yang paling sedikit melakukan pelanggaran saat berjalan di atas arena lintasan kontes, maka sapi tersebut akan menjadi pemenangnya. "Ada pasangan sapi yang bisa mempertahankan nilainya 100 karena sama sekali tidak melakukan pelanggaran. Yang paling fatal saat sapi dilepas kemudian berbalik arah. Maka sapi tersebut langsung didiskualifikasi," kata pria penggemar sapi sonok ini.

Butuh kesabaran dan latihan yang keras agar sapi-sapi tersebut bisa dihias dan berjalan lenggak-lenggok. Agar terlihat cantik, menurut Khorul Anam, salah satu pemilik sapi sonok, sapi diberi jamu ramuan khusus dan dimandikan secara rutin dua kali, pagi dan sore. Setiap mandi, sapi pun diberikan sampo layaknya manusia.

"Kalau latihan jalannya sapi, harus setiap hari di lapangan," kata Khoirul Anam.

Dikenal dengan istilah sapi sonok, karena saat masuk di garis finis, pasangan sapi harus masuk (nyonok -- dalam istilah Madura) ke dalam pintu gerbang. Setelah masuk di pintu gerbang itu, juri lalu memutuskan nilai yang diperoleh masing-masing pasangan sapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com