Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pak Presiden SBY, Kami Ingin Sekolah!

Kompas.com - 18/10/2012, 19:44 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis

RUTENG, KOMPAS.com — Remigius Tau (10) dan Rofinus Mba (13) dari Desa Lalong, Kecamatan Wae Rii, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, terpaksa menjadi pedagang pisang keliling di Kota Ruteng. Kedua bocah ini sebenarnya ingin sekolah. Namun, karena orangtuanya tidak punya biaya, keinginan tersebut pun dipendam.

Remigius Tau, warga Kampung Lalong, Desa Lalong, setiap pagi membawa pisang ambon untuk dijual di Kota Ruteng. Ia berjalan kaki ke Kota Ruteng menjajakan pisang ke semua warga di Kota Ruteng.

Remigus Tau sudah enam tahun menekuni pekerjaan menjual pisang di Kota Ruteng. Dia tidak bisa bersekolah karena orangtuanya tidak mampu. Kini, putra kedua dari enam bersaudara pasangan Stefanus Darung dan Mama Genota Muel malah menjadi penopang hidup keluarga dengan menjual pisang.

"Saya tahu Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkunjung di Kota Ruteng. Saya diberi tahu oleh om saya bahwa ada kunjungan Presiden RI," tuturnya dengan polos kepada Kompas.com, saat ditemui di bawah pohon beringin dekat Lapangan Motang Rua di depan Kantor Bupati Manggarai. Kebetulan Kantor Bupati Manggarai akan menjadi tempat Presiden SBY memberikan ceramah kepada 20.000 umat Katolik dan umat lainnya pada Jumat (19/10/2012).

Sambil memikul dua tandan pisang ambon yang sudah masak, Remigius Tau mencoba menjajakan pisang ke pegawai yang sedang menata panggung persiapan kunjungan Presiden SBY di depan Kantor Bupati Manggarai. Ternyata pisangnya laku. Beberapa pegawai menghampiri Remigius, lalu membeli pisangnya.

"Saya setiap hari datang dari Kampung Lalong untuk menjual pisang ke Kota Labuan Bajo, dan sore harinya saya pulang ke kampung sambil membawa uang hasil jualan saya.... Dalam hati saya, saya ingin sekolah," tuturnya sambil menundukkan kepala.

Teman jualannya, Rofinus Mba dan Wihelmus, yang juga dari Kampung Lalong, juga tidak bisa bersekolah. Keduanya pun memilih berjualan pisang ambon.

"Kami ingin sekolah dan kami mohon dengan hormat perhatian dari Pak Presiden pada anak-anak yang tidak sekolah di Kabupaten Manggarai," ucap Rofinus diamini Remigius dan Wihelmus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com