Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10.000 Orang Kepung Kantor Bupati Belitung

Kompas.com - 17/10/2012, 11:56 WIB
Irene Sarwindaningrum

Penulis

TANJUNG PANDAN, KOMPAS.com- Sebanyak 10.000 orang ari berbagai elemen masyarakat menyerbu Kantor Bupati Belitung di Tanjung Pandan, Bangka Belitung, Rabu (17/10/2012) pagi. Mereka menolak kehadiran kapal isap di sekitar pantai Belitung.

Para pengunjukrasa yang terdiri nelayan, para pelaku wisata, komunitas adat, mahasiswa, dan aktivis lingkungan itu berorasi dan mendesak masuk ke kantor Bupati Belitung yang saat kejadian tak berada di Belitung.

Mereka menuntut Bupati Belitung mencabut semua izin mengenai tambang timah lepas pantai, baik eksplorasi maupun eksploitasi. Penolakan ini menyusul penerbitan izin (IUP) eksplorasi untuk sejumlah perusahaan tambang timah lepas pantai.

Setidaknya terdapat empat IUP yang telah diterbitkan bupati setempat di Belitung Timur dan Belitung untuk kegiatan eksplorasi tambang timah di lepas pantai Pulau Belitung. Masyarakat menilai kehadiran kapal isap akan menghancurkan laut Belitung yang selama ini menjadi sandaran ekonomi masyarakat pesisir.

"Sektor wisata dan sektor perikanan akan hancur jika kapal isap beroperasi," kata Koordinator Lapangan yang juga Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bangka Belitung Budi Ratno.

Aksi ini merupakan serangkaian aksi yang telah digelar sebelumnya terkait kapal isap. Pemerintah telah berungkali berjanji untuk hentikan tambang timah lepas pantai di Belitung. Namun, kemarahan masyarakat kembali timbul karena proses Amdal terus dipertimbangkan pemerintah.

Saat ini proses Amdal salah satu perusahaan tambang timah lepas pantai terus berjalan. Lokasinya berada di pusat nelayan teripang, ikan, dan kerang di Kabupaten Belitung.

"Ada 35 desa terancam kalau memang jadi kapal isap itu beroperasi. Di dalamnya ada usaha kecil pengolahan ikan asin dan teripang," kata Sarpan, salah satu tokoh nelayan dari Desa Keciput, Kabupaten Belitung.

Unjukrasa terus berjalan dengan keras. Warga terlihat makin beringas mendesak kantor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com