Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Rokatenda Masih Fluktuatif

Kompas.com - 16/10/2012, 04:42 WIB

Maumere, Kompas - Sejak statusnya meningkat dari Waspada ke Siaga, Sabtu pekan lalu, aktivitas Gunung Api Rokatenda, di Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, hingga Senin (15/10) masih fluktuatif.

Catatan kegempaan yang terpantau di Pos Pengamatan Gunung Api Rokatenda di Ropa, Kabupaten Ende, Flores, Senin, pukul 00.00-12.00 Wita, menunjukkan, gempa tremor terjadi tetapi tidak terus-menerus, kemudian terjadi pula gempa vulkanik dalam tiga kali dan gempa embusan 15 kali.

Sementara itu, pada aktivitas sebelumnya, Minggu (14/10), tercatat frekuensi gempa embusan lebih banyak, mencapai 51 kali.

”Kami tetap mengimbau masyarakat di Pulau Palue agar tidak panik. Silakan beraktivitas seperti biasa. Hanya dalam radius 2 kilometer dari puncak memang tidak boleh ada aktivitas dulu, sebab situasinya rawan,” kata petugas Pos Pengamatan Gunung Api Rokatenda, Fransiskus Senda Wangge, Senin, di Ende.

Fransiskus juga mengimbau warga di dua dusun, yakni Awa Male dan Ugo, di Desa Nitunglea untuk waspada. Sebab, selain berdekatan, letak kedua dusun itu juga berhadapan langsung dengan mulut kawah. Jaraknya hanya 1,5 kilometer-3 kilometer.

Apabila Rokatenda meletus, Nitunglea merupakan salah satu desa yang masuk dalam kawasan rawan bencana III, yang memiliki potensi tertinggi terkena bencana awan panas, aliran lava, lontaran batu pijar, guguran lava, dan hujan abu lebat.

Aktivitas Rokatenda masih fluktuatif, warga di Pulau Palue, terutama mereka yang tinggal dekat dengan kawasan puncak gunung juga waswas. Sebagian warga berniat mengungsi.

Kapal evakuasi

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Surono di Bandung mengingatkan, pemerintah daerah di Nusa Tenggara Timur diharapkan menyiapkan kapal evakuasi guna menghadapi kemungkinan terburuk meningkatnya aktivitas Gunung Rokatenda. Kesiapan kapal pengangkut adalah sarana mitigasi krusial bagi masyarakat yang tinggal di pulau gunung api. 

”Untuk mencegah kemungkinan terburuk, kami berharap kapal besar disiapkan untuk mengangkut pengungsi ke daerah lebih aman,” katanya. (SEM/che)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com