Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Lereng Slamet Masih "Alergi" Panas Bumi

Kompas.com - 10/10/2012, 20:30 WIB
Gregorius Magnus Finesso

Penulis

BANYUMAS, KOMPAS.com — Masyarakat lereng Gunung Slamet, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, masih takut dan "alergi" terhadap eksplorasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Baturraden.

Selain merusak lingkungan, masyarakat juga khawatir eksplorasi dan eksploitasi panas bumi di kawasan hutan lindung itu bakal mengganggu sumber air gunung yang selama ini diandalkan warga.

Kepala Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng, Budi Satrio, Rabu (10/10/2012), mengungkapkan, krisis air selama ini menjadi ancaman nyata warga desanya.

"Apalagi kalau eksploitasi nanti sudah dimulai. Sumber air akan lebih banyak diserap PLTP sehingga kami khawatir kekeringan di desa kami kian parah," ujarnya.

Selain sumber air, warga Desa Melung yang sebagian tinggal di sekitar hutan bergantung hidup pada produk nonhutan yang bakal rusak akibat proyek tersebut.

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jateng Nomor 541/27/2011 tanggal 11 April 2011, PT Sejahtera Alam Energy (SAE) mendapat izin usaha pertambangan panas bumi di daerah Baturraden di lahan seluas 24.660 hektar.

Lokasi proyek meliputi lima kabupaten, yaitu Banyumas, Purbalingga, Tegal, Brebes, dan Pemalang dengan potensi cadangan panas bumi 175 megawatt (MW).

Dari total luas wilayah proyek itu, sekitar 98 persen atau 24.166 hektar, termasuk kawasan hutan lindung. Meski demikian, hasil kajian tim teknis PT SAE menyebutkan, luas daerah prospektif hanya sekitar 3.000 ketar dengan luas daerah eksplorasi 50 hektar.

Perkiraan total investasi proyek mencapai 880 juta dollar AS atau sekitar Rp 8,3 triliun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com