Polisi Kesulitan Cari Bukti Penyelewengan Solar

BATAM, KOMPAS.com — Kepolisian Daerah Kepulauan Riau masih mencari bukti dugaan penimbunan dan penyelewengan solar oleh PT Ganda Sari Petra Mandiri. Salah satu fokus polisi adalah membuktikan solar berasal dari subsidi.

Kepala Polda Kepulauan Riau Brigadir Jenderal (Pol) Yotje Mende mengatakan, belum ada bukti soal asal-usul solar. Namun, polisi berkeyakinan solar yang ditimbun PT Ganda Sari Petra Mandiri (GSPM) di Bintan berasal dari solar subsidi. "Memang pembuktian tidak mudah, kami masih gali terus," ujarnya, Rabu (10/10/2012), di Batam, Kepulauan Riau.

Dugaan asal-usul solar antara lain berdasarkan hasil penyelidikan polisi tentang mafia solar subsidi di Batam dan Bintan. Selain itu, harga pembelian PT GSPM pada pemasok-pemasoknya di bawah harga pasar. Untuk pemasok perseorangan, PT GSPM membeli rata-rata Rp 6.500 per liter. Lebih dari 200.000 liter solar dibeli dengan harga itu. PT GSPM juga membeli 3,5 juta liter solar dengan harga maksimal Rp 7.700 per liter dari tiga perusahaan. Perusahaan itu adalah PT Lautan Terang, PT Tri Tunas Mekar, dan PT Batam Energi Persada.

Pembelian berlangsung antara September 2011 dan Maret 2012. Padahal, saat itu harga solar industri rata-rata Rp 9.000 per liter. "Kami masih terus memeriksa semua pihak terkait. Semua pemasoknya diperiksa," ujar Yotje.