Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tuntut Ganti Rugi Bandara Internasional Minangkabau

Kompas.com - 10/10/2012, 13:18 WIB
Ingki Rinaldi

Penulis

 PADANG, KOMPAS.com - Puluhan warga Korong Talau Mundam, Kanagarian Ketapin, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Rabu (10/10/2012) mendatangi Kantor Gubernur Sumatera Barat di Kota Padang. Mereka menuntut penggantian kepemilikan sebagian lahan yang kini menjadi bagian Bandara Internasional Minangkabau.

Syukur (60), salah seorang warga mengatakan sejumlah anggota keluarga pemilik lahan merasa belum diberi ganti rugi atas tanah. "Sebagian ganti rugi diberikan pada oarang yang tidak memiliki tanah," katanya.

Puluhan warga yang sebagian di antaranya merupakan anggota veteran pejuang kemerdekaan RI itu membawa sejumlah spanduk bernada protes dan bertahan di pelataran kantor hingga siang hari. Sementara sebagian demonstran melakukan negosiasi dengan perwakilan Pemerintah Provinsi Sumbar.  

Berdasarkan catatan Kompas , lahan yang belum beroleh ganti rugi terdiri atas tiga kelompok. Masing-masing milik Persatuan Purnawirawan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pepabri) seluas 40 hektar (ha), milik Bahtiar seluas 51 ha, dan 10 ha milik Abassur.

Dirjen Perhubungan Udara, Departemen Perhubungan telah melakukan pembebasan lahan itu sebelum bandara tersebut beroperasi pada 2005. Pembayaran lahan dilakukan dengan dana APBN lewat Pemerintah Kabupaten Padangpariaman.     

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com